Kamis, 27 November 2014

Cinta Datang Tak Terduga

 
 
 
Malam itu sunyi, Winne duduk menyendiri di teras rumah, ditemani majalah pavoritnya. Ia mencoba memusatkan pikiran untuk membaca, namun tak satu pun paragraf berhasil dicerna. Rasa sepi mencabik-cabik pikiran. Tak pernah sebelumnya ia merasakan begitu hampanya hidup, tak pernah, kecuali sejak malam itu. Ia merindukan seorang pria, tapi hati kecilnya menolak untuk merindukan pria itu.

Winne adalah gadis idaman, baik di desa maupun di lingkungan sekolahnya (saat itu ia masih SMA), Winne jadi idola. Ia dikaruniai paras jelita menyaingi jelitanya artis ibu kota. Lembut, selembut cahaya purnama. Tak heran jika beragam tipe cowok berebut mengemis cinta. Mereka berlomba-lomba untuk menggaet Winne, yang tampan ikhlas berkorban, yang kaya rela sengsara, yang pandai jadi penghayal, dan yang keriput sampai bertekuk lutut.

Namun seribu kali namun, di balik kecantikan wajahnya ternyata tersimpan hati yang beku. Padat, sepadat batu. Belum pernah ada cowok yang berhasil mereguk cintanya, betapa pun hebatnya kedudukan si pria di mata para wanita. Inilah yang menyebabkan banyak lelaki putus asa, benci sendiri, tak berarti, sampai kepikiran bunuh diri. Salah satunya adalah Ipang.

Agus, seorang teman dari desa tetangga yang pernah ‘menembak’ gadis itu, berkata: “Ia menolak cintaku sedingin Ryan dalam kasus mutilasi.” Agus tak tahu bahwa penolakan Winne terhadap cinta Ipang sekejam Holocaust di kamp-kamp konsenstrasi Hitler.

Lalu, tiba-tiba saja, tak disangka-sangka, layaknya dongengan cinta kelas amatiran, seorang pemuda miskin lulusan SMP di desanya berhasil menebarkan benih-benih kerinduan ke dalam hati gadis itu. Begitu mudahnya si pemuda meruntuhkan keangkuhan hati Winne, hanya diawali dengan pertemuan sepele, yaitu pertemuan tak sengaja di angkutan desa.

Alkisah, sepulang sekolah di kota Winne menumpang angkutan (biasalah kalau keturunan ningrat sekolahnya musti di kota, padahal SMA di kecamatan juga ada). Ia duduk di sebelah pria berkemeja coklat lengan panjang yang dilipat rapi, bercelana jeans murahan, belel bukan karena gaya tapi karena keseringan dicuci. Di tangan pemuda itu tergantung plastik putih bertuliskan nama toko. Sepanjang jalan Winne tak memerhatikan wajah cowok itu. Jangankan memerhatikan, kepikiran pun tisak. Winne adalah tipe cewek super cuek, tak mudah mengambil perhatiannya, sekuat apa pun kau-kau berusaha.

Memasuki kecamatan Lebaksari (kampung Batuhieum masuk ke kecamatan ini), jalan yang dilewati rusaknya minta ampun, berlubang-lubang seperti tanah yang tertimpa pecahan meteorit. Tak ayal, mobil berguncang hebat, para penumpangnya saling berdesakan.

Bagi Winne, yang setiap hari pulang pergi sekolah melewati jalan itu, guncangan tersebut sudah dianggapnya biasa, layaknya goyangan dangdut saja. Ia hanya cukup menekan pantat ke jok serta dua kakinya ke lantai untuk mengantisipasi lonjakan tubuhnya. Begitu pun penumpang lainnya. Tapi, pemuda kampungan yang duduk di sebelahnya.., ya, ampun! Dia sungguh tampak sengsara. Tubuhnya tegang-tegang. Otot tangannya mengeras, mencengkram pegangan besi di jendela. Dia kaku banget, tubuhnya mendesak ke kiri, ke kanan. Mau tak mau Winne terganggu, tapi keukeuh ia tak punya hasrat untuk melihat wajah cowok itu.

Jalan aspal kembali mulus begitu mobil melewati tugu perbatasan kampung Batuhieum. Saat itulah, tak disangka-sangka, cowok yang duduk di sebelahnya bicara: “Sudah lama tak pergian ke kota. Baru kutahu jalannya ternyata rusak begini.”

Winne merasa pernah mendengar suara itu, maka ia menoleh. Degh! Ia terkesiap. Kaget tak alang-kepalang. Seujung rambut pun ia tak menyangka cowok yang sedari tadi duduk di sampingnya adalah Dias.

Winne jelas mengenal pemuda ganteng berambut sebahu itu. Keduanya sama-sama berasal dari Batuhieum. Bahkan dulu, semasih SD Dias pernah menjadi teman akrab kakak laki-lakinya, Nenda, yang sekarang kuliah di Bandung. Dias sering diajak main ke rumahnya memetik jambu air dan belimbing. Winne kecil suka menjerit-jerit manja agar Dias terus melemparkan belimbing masak ke depannya.

Winne mengangguk pelan untuk merespon ucapan Dias, lalu pandangannya kembali ke posisi semula, mencoba ambil sikap dingin. Ia berusaha tak terpengaruh. Tapi, hati kecilnya tak bisa dibohongi, diam-diam ia merindukan senyum dan tawa cowok itu. Maka ia menoleh lagi tepat ketika Dias tersenyum. Desh, desh, desh!

Darahnya berdesir, jantungnya berdebar. Ajaib. Winne yang cuek, yang angkuh, sekonyong-konyong hatinya luruh melihat senyum cowok itu, senyum yang tulus, setulus wajah dan penampilannya. Teduh, seteduh pandangan matanya. Senyum Dias jauh dari kesan ingin dipuja atau hendak menguasai, tanpa pamrih, tanpa tekanan. Wajah tampannya jernih menyiratkan kejujuran.

Winne lekas berpaling. Kali ini ia gundah gulana. Ia terus memikirkan betapa bisa senyum itu merisaukan hatinya. Ia ingin menghalau pikiran tersebut, tapi semakin kuat ia menghalau, semakin terpikirkan olehnya. Winne belum menyadari panah asmara telah menancap di hatinya. Ia baru akan menyadarinya nanti setelah turun dari mobil.

Begitulah, cinta memang aneh. Ia datang tak terduga, dengan cara yang tak terduga pula. Dan, seumpama Izrail mencabut nyawa, cinta datang tak dapat dielakkan. Semakin kuat kamu mengelak, semakin kuat cinta mencengkrammu.

Angin malam berhembus menyisir dedaunan, menebarkan rasa dingin di sekujur tubuh. Gamang, Winne menutup majalah, lalu beranjak hendak masuk rumah. Tepat di muka pintu langkahnya terhenti. Lamat-lamat ia mendengar suara petikan gitar dari arah poskamling, suaranya berdenting sendirian menembus gelap dan sunyi. Sang pemetik gitar melantunkan intro lagu bernuansa syahdu, seakan-akan ia tahu apa yang dirasakan Winne saat itu. Tak lama kemudian, menyusul masuk suara vokal di sela-sela petikan gitarnya. Suaranya merdu sekali. Winne terharu sekaligus senang mendengar suara pemuda yang dirindukannya mengumandang di kesunyian.



Cinta yang kurasakan di dada ini lebih besar dari apa pun.
Beban kerinduan mendentum kalbu, membuatku tak berdaya.
Selalu aku ingin menjumpaimu, kasih, meskipun kau bukan milikku. Mengalir angan dan mimpi-mimpi, hayalan yang tak pasti.

Winne diam terpaku. Syair itu perlahan merasuk ke dalam hatinya, menyentuh kalbu, menyiram dan menyejukan jiwa yang lara.



Kekasihku, pernahkah kau merasakan cinta yang terdalam, hadirnya pengharapan di jiwamu.
Kini aku mengalaminya. Sesak kerinduanku, semakin membuatku tak berdaya.

Winne merasakan sesuatu di hatinya terus menekan, memaksa sepasang kakinya bergerak menuruni teras. Ia memetik sekuntum mawar, lalu diselipkan mawar itu di sela-sela lembaran majalah. Nah, diiringi suara petikan gitar itu, ia melangkah ke luar halaman. Ia bertekad akan menjumpai pemuda itu, pemuda yang telah mengkontaminasi pikirannya dengan racun cinta.

“Lagumu menyakitiku.”

Dias tertegun. Cahaya lampu bohlam lima watt di poskamling menyiram wajahnya yang penuh sesal.

Winne mengambil tempat duduk di sebelah Dias. Majalah yang di dalamnya terselip mawar ia sembunyikan di sebelah kirinya. “Apa judul lagu itu, Ias?”

Dias menurunkan posisi kakinya yang semula berselonjor.

“Senandung Rindu.”

Winne mengerling. “Lagu siapa?”

“Lagu ciptaanku sendiri. Jelek?”

“Bagus, kok.”

Keduanya saling tatap sebentar, lalu sama-sama termangu.

Dias menoleh lagi. “Maaf, nyanyianku mengganggu.”

Winne tersenyum tipis, namun dengan cepat ia palingkan muka untuk menyembunyikan senyumnya. Gadis bermata sendu itu berdehem sebentar, lantas kembali berekspresi serius.

Dias mulai lagi memainkan gitar. Semakin ke sini, rangkaian nada yang berdenting terdengar semakin rancak, liar, penuh gairah. Mulut pemuda itu memang terkatup diam, tapi hatinya tengah bernyanyi bahagia.

“Sudah lama….” Winne membiarkan ucapannya menggantung begitu saja.

“Ya, memang sudah lama.”

“Hei, jangan ngawur. Apanya yang lama? Aku belum selesai ngomong!”

Dias tertawa. “Tapi aku tahu maksudmu.”

“Sok tahu! Apa coba?”

“Kita sudah lama tak beginian lagi, kan?”

Winne menyeringai. “Beginian apa, maksudmu?”

“Ya seperti ini, kita bicara, menyapa, bergurau.”

Winne tercekat. Kerongkongannya tiba-tiba terasa kering.
Tempo permainan gitar perlahan-lahan melambat, semakin lambat, lalu berhenti sama-sekali. Kesunyian merayap, rasa haru menelusup kalbu.

“Padahal hampir setiap hari kita bertemu,” Dias bergumam, “ah, seandainya waktu bisa diundur kembali.”

Winne memungut kembali majalah di sebelah kirinya, sembari secara diam-diam menjatuhkan tangkai bunga mawar dari lembaran majalah tersebut ke bangku. Lalu, dengan berat Winne berdiri:

“Masa lalu tak mungkin kembali, Ias. Tapi kita bisa mengulang keindahannya.”

Tak menunggu respon Dias, Winne berbalik meninggalkan pemuda itu.

Cukup lama Dias termangu. Ia masih kurang mengerti apa yang barusan diucapkan Winne. Baru, ketika bayangan Winne menghilang di balik pagar halaman rumahnya, Dias mendapati setangkai mawar tergolek tak jauh di sisinya..

BERSAMBUNG..!

Senin, 24 November 2014

AUDIT SISTEM INFORMASI AKUNTANSI BERBASIS KOMPUTER

Asosiasi akuntansi Amerika mendefinisikan auditing sebagai berikut :
Auditing adalah sebuah proses sistemeatis untuk secara obyektif mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai pernyataan perihal tindakan dan transaksi bernilai ekonomi, untuk memastikan tingkat kesesuaian antara pernyataan tersebut dengan kriteria yang telah ditetapkan, serta mengkomunikasikan hasil-hasilnya pada para pemakai yang berkepentingan.

Auditing membutuhkan pendekatan langkah per langkah yang dibentuk dengan perencanaan teliti serta pemilihan dan pelaksanaan teknik yang tepat dengan hati-hati.
Keterlibatan audit yaitu mengumpulkan, meninjau, dan mendokumentasikan bukti audit.
Standar-standar Audit Internal :
Berdasarkan According Institute of Internal Auditors (IIA), tujuan dari audit internal adalah untuk mengevaluasi kecukupan dan efektifitas sistem pengendalian internal perusahaan.
Juga menetapkan keluasan dari pelaksanaan tanggung jawab yang benar-benar dilakukan.


Kelima standar lingkup audit IIA memberikan garis besar atas tanggung jawab auditor internal :
1. Melakukan tinjauan atas keandalan dan integritas informasi operasional dan keuangan, serta bagaimana hal tersebut diidentifikasi, diukur, diklasifikasi dan dilaporkan.
2. Menetapkan apakah sistem telah didesain untuk sesuai dengan kebijakan operasional dan pelaporan, perencanaan, prosedur, hukum, dan peraturan yang berlaku.
3. Melakukan tinjauan mengenai bagaimana aset dijaga, dan memverifikasi keberadaan aset tersebut.
4. Mempelajari sumber daya perusahaan untuk menetapkan seberapa efektif dan efisien mereka digunakan.
5. Melakukan tinjauan atas operasional dan program perusahaan, untuk menetapkan apakah mereka telah dilaksanakan sesuai rencana dan apakah mereka dapat memenuhi tujuan-tujuan mereka.


Jenis-jenis Kegiatan Audit Internal :
Terdapat tiga jenis audit yang biasanya dilakukan, yaitu :
1.Audit keuangan
2.Audit sistem informasi
3.Audit operasional atau manajemen


Jenis-jenis Kegiatan Audit Internal:
* Audit keuangan memeriksa keandalan dan integritas catatan-catatan akuntansi (baik informasi keuangan dan operasional).
* Audit sistem informasi melakukan tinjauan atas pengendalian SIA untuk menilai kesesuaiannya dengan kebijakan dan prosedur pengendalian serta efektivitas dalam menjaga aset perusahaan.
* Audit operasional atau manajemen berkaitan dengan penggunaan secara ekonomis dan efisien sumber daya, serta pencapaian sasaran dan tujuan yang telah ditetapkan.

Audit Sistem Informasi
* Tujuan audit SIA adalah untuk meninjau dan mengevaluasi pengendalian internal yang melindungi sistem tersebut.
* Ketika melaksanakan audit sistem informasi, para auditor harus memastikan tujuan-tujuan berikut ini dipenuhi :
1. Perlengkapan keamanan melindungi perlengkapan komputer, program, komunikasi, dan data dari akses yang tidak sah, modifikasi, atau penghancuran.
2. Pengembangan dan perolehan program dilaksanakan sesuai dengan otorisasi khusus dan umum dari pihak manajemen.
3. Modifikasi program dilaksanakan dengan otorisasi dan persetujuan pihak manajemen.
4. Pemrosesan transaksi, file, laporan, dan catatan komputer lainnya telah akurat dan lengkap.
5. Data sumber yang tidak akurat atau yang tidak memiliki otorisasi yang tepat diidentifikasi dan ditangani sesuai dengan kebijakan manajerial yang telah ditetapkan.
6. File data komputer telah akurat, lengkap, dan dijaga kerahasiaannya.

Pendekatan Audit Berdasarkan Risiko
* Pendekatan berdasarkan risiko untuk audit memberikan para auditor pemahaman yang jelas atas kesalahan dan ketidak berturan yang dapat terjadi dan risiko serta penyingkapan yang terkait.
* Pemahaman atas hal ini memberikan dasar yang kuat untuk mengembangkan rekomendasi pada pihak manajemen mengenai bagaimana sistem pengendalian SIA seharusnya ditingkatkan.
* Apakah pendekatan empat tahap evaluasi pengendalian internal itu ?
1. Tentukan ancaman-ancaman yang dihadapi SIA.
2. Identifikasi prosedur pengendalian yang diimplementasikan untuk meminimalkan setiap ancaman dengan mencegah atau mendeteksi kesalahan dan ketidak beraturan.
3. Evaluasi prosedur pengendalian.
4. Evaluasi kelemahan (kesalahan dan ketidak-beraturan yang tidak terungkap oleh prosedur pengendalian).

Kerangka untuk Audit Pengendalian Data Sumber
*Jenis-jenis Kesalahan dan Penipuan:
A.Data sumber yang tidak akurat
B.Data sumber yang tidak sah
*Jenis-jenis Prosedur Pengendalian:
a.Otorisasi pemakai atas input data sumber
b.Penanganan input data sumber secara efektif oleh personol pengendalian data
c.Mendaftar penerimaan, perpindahan, dan pemrosesan input data sumber
d.Penggunaan dokumen yang dapat dikirim kembali
*Prosedur Audit: Tinjauan Sistem
a.Meninjau dokumentasi administratif atas standar pengendalian data sumber
b.Mendokumentasikan pengendalian data sumber akuntansi dengan menggunakan sebuah matriks pengendalian input
c.Meninjau dokumentasi sistem akuntansi untuk mengidentifikasi isi data sumber dan langkah pemrosesan serta pengendalian data sumber tertentu yang digunakan.
d.Memeriksa rencana pemulihan dari bencana
e.Mendiskusikan prosedur pengendalian file data dengan para manajer dan operator sistem
f.Meninjau kebijakan dan prosedur akses logika
g.Meninjau dokumentasi atas fungsi-fungsi operasional perpustakaan file

Software-software yang digunakan dalam audit sistem informasi
*Beberapa program komputer, yang disebut computer audit software (CAS) atau generalized audit software (GAS), telah dibuat secara khusus untuk auditor.
*CAS adalah program komputer yang, berdasarkan spesifikasi dari auditor, menghasilkan program yang melaksanakan fungsi-fungsi audit.
Pemakaian Software komputer
*Langkah pertama auditor adalah memutuskan tujuan-tujuan audit, mempelajari file serta databse yang akan diaudit, merancang laporan audit, dan menetapkan bagaimana cara menghasilkannya.
*Informasi ini akan dicatat dalam lembar spesifikasi dan dimasukkan ke dalam sistem melalui program input data.
*Program ini membuat catatan spesifikasi yang digunakan CAS untuk menghasilkan satu atau lebih program audit.
*Program audit memproses file-file sumber dan melaksanakan operasional audit yang dibutuhkan untuk menghasilkan laporan audit yang telah ditentukan.
Fungsi Umum Software Audit Komputer
a.Pemformatan ulang
b.Manipulasi file
c.Perhitungan
d.Pemilihan data
e.Analisis data
f.Pemrosesan file
g.Statistik
h.Pembuatan laporan

Audit Operasional Atas Suatu SIA
Berbagai teknik dan prosedur yang digunakan dalam audit operasional hampir sama dengan yang diterapkan dalam audit sistem informasi dan keuangan.
*Perbedaan utamanya adalah bahwa lingkup audit sistem informasi dibatasi pada pengendalian internal, sementara lingkup audit keuangan dibatasi pada output sistem.
*Sebaliknya, lingkup audit operasional lebih luas, melintasi seluruh aspek manajemen sistem informasi.

Audit Operasional Atas Suatu SIA
*Tujuan audit operasional mencakup faktor-faktor seperti: efektivitas, efisiensi, dan pencapaian tujuan.
*Pengumpulan bukti mencakup kegiatan-kegiatan berikut ini :
-Meninjau kebijakan dokumentasi operasional
-Melakukan konfirmasi atas prosedur dengan pihak manajemen serta personil operasional
 
sumber :
ekonomi-online.blogspot.com/2010/08/audit-sistem-informasi.html
sebelumnya.blogspot.com
sdarsono.staff.gunadarma.ac.id/BAHAN+8+Audit+Sistem+Informasi+Berbas

Pengendalian sistem informasi akuntansi (SIA)

1. Ruanglingkup pengendalian SIA

                Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
1.       Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
2.        Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
3.       Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.
 
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
·        ~ Sistem pemrosesan transaksi
·        ~ mendukung proses operasi bisnis harian.
·         ~ Sistem buku besar/ pelaporan keuangan 
 
menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca, arus kas, pengembalian pajak.Sistem pelaporan manajemenyang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta laporan pertanggungjawaban.
 
2. Ancaman terhadap SIA          
Ancaman
Contoh
-Kehancuran karena bencana alam dan politik
Kebakaran, banir, gempa bumi, badai angin dan peperangan
-Kesalahan pada software & tidak berfungsinya peralatan
Kegagalan hardware, sistem operasi, pengiriman data yang tidak terdeteksi
-Tindakan tidak sengaja
Kesalahan manusia, penghapusan karena ketidaktahuan, salah letak
-Tindakan sengaja
Sabotase, penipuan dan pencurian

3. Lingkungan pengendalian SIA
                Terdiri dari beberapa faktor yaitu:
                                1.Komitmen atas integritas dan nilai-nilai etika
                                2.Filosofi manajemen dan gaya operasi
                                3.Struktur organisasional
                                4.Badan audit dewan komisaris
                                5.Metode pemberian otoritas dan tanggung jawab
                                6.Kebijakan dan praktik-praktik dalam SDM
                                7.Pengaruh-pengaruh eksternal
 
4. Aktivitas & proses pengendalian SIA
                Terdiri dari aktivitas:
                1.Otorisasi transaksi dan dan kegiatan yang memadai
                2.Pemisahan tugas
                3.Desain dan penggunaan dokumen serta catatan yang memadai
                4.Penjagaan aset dan catatan yang memadai
                5.Pemeriksaan independen atas kinerja
 
 
http://staff.uny.ac.id/sites/default/files/pendidikan/Diana%20Rahmawati,%20M.Si./SIA%20Bab%207.pdf
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_akuntansi

Tugas Softskill SIA (Pembuatan Model dan Desain Database)

    Pembuatan model data dan desai database merupakan bagian dari system informasi akuntansi(SIA) untuk mengetahui Bagaimana kita dapat mendokumentasikan SIA yang mengimplementasikan sebagai database relasional? Dibawah ini penjelasannya. 
Ada Enam lagkah dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan system database ,yaitu :
1.Identifikasi kebutuhan informasi para pemakai 
2.Tahap pertama terdiri dari perencanaan awal untuk kebutuhan dan kelayakan pengembangan system baru
3.Pengembangan berbagai skema berbeda untuk system yang baru pada tingkat konseptual eksternal dan Internal
4.Penerjemahan skema tingkat internal ke struktur database sesungguhnya yang akan diimplementasikan ke dalam system yang baru tersebut
5.Mentransfer semua data dari system sebelumnya ke database SIA yang baru
6.Penggunaan dan pemeliharaan system yang baru. 
Setelah mengetahui langkah dasar mendesain dan mengimplementasikan system database, mari kita simak pengertian dari MODEL DATA REA.

Model Data REA 
     Pembuatan model data adalah proses mendefinisikan database tepat dan merepresentasikan keseluruhan aspek organisasi dan memasukan interaksi dengan lingkungan  luar.
REA(Sumber daya,Data,Kegiatan) data model adalah pusat alat kesatuan model bisnis yang berkaitan dibawah aktivitas rangkaian nilai organisasi.

Pembuatan model data dalam proses desain database
   Sebenarnya dalam pembuatan model data bisa dengan bagan ataupun penjelasan secara tulisan. kali ini saya akan menjelaskan mengenai pembuatan model data dalam proses desain menggunakan kata-kata/tulisan.
Untuk membuat model data dibagi menjadi 2 proses,yang pertama proses
Perencanaan dan Operasi dan Pemeliharaan.

Perencanaan
sebelum membuat model data dalam database haruslah membuat perencanaan.
Setelah perencanaan telah dibuat dan mau dibuat seperti apa lalu melakukan analisis persyaratan,yang meliputi syarat apasaja yang harus terpenuhi.
Setelah itu maka lakukan Pendesaian model data.

Operasi dan Pemeliharaan
pada proses ini operasi dan pemeliharaan model data dalam desain database dilakukan.
Dan setelah melakukan operasi dan pemeliharaan maka langsung di implementasikan dengan menuliskan pengkodean. 

Untuk pembuatan model terjadi diantara proses analisis dan desain.
1.Perencanaan
Sebelum membuat model data dalam database haruslah membuat perencanaan.Setelah perencanaan telah dibuat dan mau dibuat seperti apa lalu melakukan analisis persyaratan,yang meliputi syarat apasaja yang harus terpenuhi.
Setelah itu maka lakukan Pendesaian model data.

2.Operasi dan Pemeliharaan
pada proses ini operasi dan pemeliharaan model data dalam desain database dilakukan.Dan setelah melakukan operasi dan pemeliharaan maka langsung di implementasikan dengan menuliskan pengkodean. 

Untuk pembuatan model terjadi diantara proses analisis dan desain.
Sumber:http://dwiasihrahaayu.blogspot.com/2012/12/pembuatan-model-data-dan-desain database.html?showComment=1382990432703#c5741893947383110686
Tugas Softskill (audit sistem SIA bebasis teknologi informasi) A. Ruang lingkup audit sistem infromasi Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi bisnis perusahaan secara keseluruhan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Bagaimana pengelolaan berbagai program/aktivitas pada setiap fungsi bisnis perusahaan, apakah sudah dikelola dengan prinsip-prinsip kehematan, efisiensi, dan secara efektif dapat mencapai tujuannya? Hal ini merupakan kajian dari audit manajemen. Audit manajemen pada berbagai fungsi perusahaan dan ruang lingkup auditnya akan diuraikan lebih lanjut di bagian berikut. Ø Audit Manajemen pada fungsi Pemasaran Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Disamping itu, audit juga dilakukan terhadap bagaimana perusahaan menetapkan strategi pemasarannya apakah sudah sesuai dengan lingkungan pemasaran yang dihadapi perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan yang secara internal dihadapi perusahaan. Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi : a. Lingkungan pemasaran Menekankan audit pada analisis terhadap kondisi ekonomi makro yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung kepada aktivitas pemasaran perusahaan. b. Strategi Pemasaran Menekankan kepada penelaahan terhadap tujuan dan strategi pemasaran c. Organisasi PemasaranMenekankan pada penilaian terhadap kemampuan struktur organisasi pemasaran dalam menerapkan strategi yang telah ditetapkan. d. Produktivitas Pemasaran Menekankan pada pengujian terhadap berbagai program/aktivitas pemasaran dan pengeluaran biaya yang berkaitan dengan aktivitas tersebut. e. Fungsi Pemasaran Menekankan audit pada penilaian terhadap berbagai unsur bauran pemasaran yang ditetapkan perusahaan. Ø Audit Manajemen pada fungsi produksi dan operasi Audit Manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi : 1. Perencanaan produksi 2. Pengendalian kualitas (quality control) 3. Produktivitas dan efisiensi. 4. Metode dan standar kerja. 5. Pemeliharaan peralatan 6. Organisasi manajemen produksi dan operasi. 7. Plant dan layout 3. Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi: 1. Perencanaan tenaga kerja 2. Penerimaan (rekrutment) karyawan 3. Seleksi 4. Orientasi dan penempatan 5. Pelatihan dan pengembangan 6. Penilaian kerja 7. Pengembangan karir 8. Sistem imbalan dan kompensasi 9. Perlindungan karyawan 10. Hubungan karyawan 11. Pemutusan hubungan kerja (PHK) Ø Audit Manajemen Pada fungsi Sistem Informasi Audit manajemen pada fungsi system informasi menekankan pada penilaian terhadap keandalan system informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi mencerminkan system pengendalian yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu, keandalan system suatu system informasi berhubungan erat dengan keandalan system pengendalian yang diterapkan perusahaan. Untuk menilai keandalan system informasi ini dapat dilihat apakah tujuan pengendalian di dalam perusahaan telah tercapai atau tidak. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit system informasi yang berbasis computer (EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi : 1. Dukungan satuan pengolah data. 2. Perencanaan pengolahan data 3. Organisasi pengolahan data 4. Pengendalian pengolahan data 5. Audit Manajemen lingkungan Ø Ruang lingkup audit sistem informasi personalia Pada umumnya yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan mengenai tugas-tugas personalia ada tiga yaitu: 1. Procuring(mendapatkan karyawan) a. memperoleh tenaga kerja b. membuat anggaran tenaga kerja c. menarik tenaga kerja d. membuat JOBhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png analysis, job description, dan job specification e. menetapkan dan menghubungi sumber-sumber tenaga kerja f. mengadakan seleksi terhadap calon tenaga kerja Ø Developing(mengembangkan karyawan) a. memajukan atau mengembangkan tenaga kerja b. melatih dan mendidik tenaga kerja c. mempromiosikan dan memindahkan tenaga kerja d. mengadakan penilaian kecakapan tenaga kerja Ø Mantaining (mempertahankan karywawan) a. memanfaatkan tenaga kerja b. memberhentikan tenaga kerja c. memensiunkan tenaga kerja d. memberi kompensasi e. mengurus kesejagteraan pegawai termasuk pembayaran upah, perumahan, rekreasi, pengobatan Audit secara logis dimulai dengan mereview kerja departemen sumberdaya. Untuk memeriksa hanya beberapa aspek system manajemen personalia, auditor bisa mengabaikan topik-topik lain. Tim audit hendaknya : 1. Mengidentifikasikan siapa yang bertanggung jawab atas setiap kegiatan 2. Menentukan sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh setiap kegiatan 3. Mereview berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. 4. Menentukan besarnya sample catatan-catatan dalam system informasi personalia untuk mempelajari apakah kebijaksanaan dan prosedur diikuti secara besar 5. Menyiapkan laporan audit 6. Mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan dalam sasaran, kebijaksanaan dan prosedur. 7. Melaksanakan tindak lanjut untuk memastikan apakah masalah-masalah temuan audit telah dipecahkan. B. Langkah-langkah untuk melakukan Audit Teknologi Sistem Informasi Ø Apakah kebijakan keamanan (security policy) memadai dan efektif ? a. Jika data dipegang oleh vendor, periksa laporan ttg kebijakan dan prosedural yg terikini dr external auditor b. Jika sistem dibeli dari vendor, periksa kestabilan finansial c. Memeriksa persetujuan lisen (license agreement) Ø Kontrol keamanan fisik a. Periksa apakah keamanan fisik perangkat keras dan penyimpanan data memadai b. Periksa apakah backup administrator keamanan sudah memadai (trained,tested) c. Periksa apakah rencana kelanjutan bisnis memadai dan efektif d. Periksa apakah asuransi perangkat-keras, OS, aplikasi, dan data memadai Ø Kontrol keamanan logikal a. Periksa apakah password memadai dan perubahannya dilakukan reguler b. Apakah administrator keamanan memprint akses kontrol setiap user c. Memeriksa dan mendokumentasikan parameter keamanan default d. Menguji fungsionalitas sistem keamanan (password, suspend userID, etc) e. Memeriksa apakah password file / database disimpan dalam bentuk tersandi dan tidak dapat dibuka oleh pengguna umum f. Memeriksa apakah data sensitif tersandi dalam setiap phase dalam prosesnya g. Memeriksa apakah prosedur memeriksa dan menganalisa log memadai h. Memeriksa apakah akses kontrol remote (dari tempat yang lain) memadai: (VPN, i. CryptoCard, SecureID, etc) - Menguji Kontrol Operasi a. Memeriksa apakah tugas dan job description memadai dalam semua tugas dalam operasi tsb. b. Memeriksa apakah ada problem yang signifikan c. Memeriksa apakah control yang menjamin fungsionalitas sistem informasi telah memadai PENGENDALIAN SIA Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain : · Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. · Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. · Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. 1. Penilaian Resiko Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko yang dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintegrasi dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya, agar organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga harus membuat mekanisme unuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang terkait.. Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh resiko antara lain perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan, perubahan peraturan, perubahan factor ekonomi seperti perubahan suku bunga, dan pelanggaran karyawan terhadap prosedur perusahaan. Setelah resiko dapat diidentifikasi, maka dapat dilakukan analisis untuk memperkirakan besarnya pengaruh dari resiko tersbut serta tingkat kemungkinan terjadinya, dan menentukan tindakan-tindakan untuk meminimumkannya. 2. pengertian dan luang linkup pengendalian ancaman ancaman terhadap SIA Sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan sumberdaya yang diatur untuk mengubah data transaksi keuangan menjadi informasi keuangan (akuntansi). Produktivitas perusahaan dapat ditingkatkan dengan sistem informasi akuntansi yang baik. Ruang lingkup SIA: Ruang lingkup Implementasi aplikasi Sikompak pada Bagian Akuntansi/Pembukuan meliputi pencatatan dan pengolahan data atas transaksi keuangan yang meliputi penjurnalan, posting hingga menghasilkan laporan keuangan perusahaan (General Ledger System). Ruang lingkup Sistem Informasi Aktiva Tetap dan Persediaan terdiri dari mutasi penambahan dan pengurangan pada aktiva tetap dan persediaan serta perhitungan penyusutan dan nilai buku aktiva tetap. Ruang Lingkup implementasi Billing System yang telah terkomputerisasi terdiri dari beberapa sub-sistem antara lain sub-sistem penyambungan baru, sub-sistem administrasi rekening, sub-sistem pelayanan pelanggan (customer service) dan sub-sistem penagihan dan penerimaan kas. 3. Langkah Pengendalian SIA Terdiri dari struktur organisasi dan prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang berkaitan dengan pengamanan aktiva dan dapat dipercayanya catatan financial, dan konsekuensinya, organisassi, prosedur,dan catatan-cataan itu disusun untuk memberikan jaminan yang cukup dalam arti : Transaks-transasidilkasanakan sesuai dengan pengesahan (otorisasi) manajemen yang umum maupun yang khusus. Transaksi-transaksi dicatat untuk (1) memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip auntansiyang umunya diterima atau kriteria-kriteria lain yang perlu untuk laporan-laporan tersebut dan (2) menunjukkan pertanggungjawaban atas aktiva. · Access(penggunaan) aktiva hanya diperbolehkan bilasesuai dengan otorisasi manajemen · Tanggung-jawab atas aktiva (menurut catatan) dibandingkan dengan aktiva yang ada setiap waktu tertentu dan diambil tindakan yang perlu bila ada perbedaan-perbedaan. Prosedur pengendalian diterapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan tercapai, termasuk penggelapan. Diantara prosedur-prosedur itu adalah: a) Pegawai yang kompeten, perputaran tugas, dan cuti wajib. b) Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan. c) Pemisahan operasi, pengamanan aktiva, dan akuntansi. d) Prosedur pembuktian dan pengamanan. e) Pemantauan 4. Dasar Sistem Akuntansi Sistem akuntansi (accounting system) adalah metode dan prosedur untuk mengupulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan. Sistem akuntansi berkembang melalui tiga langkah ketika perusahaan dan mengalami perubahan. Langkah pertama, analisis (analysis) terdiri dari 1) identifikasi kebutuhan dari pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan 2) penentuan bagaimana system akan menyajikan informasi tersebut. Langkah kedua, sistem akuntansi didesain (desaigned) sehingga mampu memenuhi kebutuhan para pengguna. Pada langkah terakhir, system akuntansi diterapkan (implemented) dan digunakan. Pengendalian internal dan metode pengolahan data merupakan hal yang mendasar dalam sistem akuntansi. Pengendalian internal (internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti. 2) Pengendalian Internal Tujuan pengendalian internal adalah memberikan jaminan yang wajar bahwa: a) Aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha. b) Informasi bisnis akurat. c) Karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan. Pengendalian internal dapat melindungi aktiva dari pencurian, penggelapan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran serius terhadap pengendalian internal adalah penggelapan oleh karyawan Unsur-unsur pengendalian internal (elements of internal control) adalah: a.Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian yang faktornya antara lain dipengaruhi oleh falsafah dan gaya operasi manajemen. Selain itu, struktur organisasi usaha yang merupakan kerangka dasar untuk perencanaan dan pengendalian operasi juga mempengaruhi lingkungan pengendalian. Kebijakan personalia meliputi perekrutan, pelatihan, evaluasi, penetapan gaji, dan promosi karyawan juga mempengaruhi lingkungan pengendalian. b.Penilaian resiko Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh resiko antara lain perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan, perubahan peraturan, perubahan factor ekonomi seperti perubahan suku bunga, dan pelanggaran karyawan terhadap prosedur perusahaan. Setelah resiko dapat diidentifikasi, maka dapat dilakukan analisis untuk memperkirakan besarnya pengaruh dari resiko tersbut serta tingkat kemungkinan terjadinya, dan menentukan tindakan-tindakan untuk meminimumkannya. c.Prosedur pengendalian Prosedur pengendalian diterapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan tercapai, termasuk penggelapan. Diantara prosedur-prosedur itu adalah: Pegawai yang kompeten, perputaran tugas, dan cuti wajib. Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan. Pemisahan operasi, pengamanan aktiva, dan akuntansi. Prosedur pembuktian dan pengamanan. d.Pemantauan Pemantauan terhadap system pengendalian internal akan mengidentifikasi dimana letak kelemahannya dan memperbaiki efektivitas pengendalian tersebut. e.Informasi dan komunikasi Informasi yang valid mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian, dan pemantauan diperlukan oleh manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan pelaporan serta peraturan yang berlaku. sumber : http://erick-way.blogspot.com/2013/01/langkah-langkah-untuk-melakukan-audit.html http://encal.blogspot.com/2012/06/ruang-lingkup-audit-sistem-informasi.html http://muhamadekafahrulrozi.blogspot.com/2013/11/pengendalian-dan-sia-sistem-informasi.html http://wijiraharjo.wordpress.com/2007/12/10/sistem-akuntansi-dan-pengendalian-internal/ Make Money at : http://bit.ly/copy_win Make Money at : http://bit.ly/copy_win

Make Money at : http://bit.ly/copy_win

Tugas Softskill (audit sistem SIA bebasis teknologi informasi) A. Ruang lingkup audit sistem infromasi Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi bisnis perusahaan secara keseluruhan ditujukan untuk mencapai tujuan perusahaan. Bagaimana pengelolaan berbagai program/aktivitas pada setiap fungsi bisnis perusahaan, apakah sudah dikelola dengan prinsip-prinsip kehematan, efisiensi, dan secara efektif dapat mencapai tujuannya? Hal ini merupakan kajian dari audit manajemen. Audit manajemen pada berbagai fungsi perusahaan dan ruang lingkup auditnya akan diuraikan lebih lanjut di bagian berikut. Ø Audit Manajemen pada fungsi Pemasaran Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Disamping itu, audit juga dilakukan terhadap bagaimana perusahaan menetapkan strategi pemasarannya apakah sudah sesuai dengan lingkungan pemasaran yang dihadapi perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan yang secara internal dihadapi perusahaan. Beberapa ruang lingkup audit manajemen pemasaran meliputi : a. Lingkungan pemasaran Menekankan audit pada analisis terhadap kondisi ekonomi makro yang berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung kepada aktivitas pemasaran perusahaan. b. Strategi Pemasaran Menekankan kepada penelaahan terhadap tujuan dan strategi pemasaran c. Organisasi PemasaranMenekankan pada penilaian terhadap kemampuan struktur organisasi pemasaran dalam menerapkan strategi yang telah ditetapkan. d. Produktivitas Pemasaran Menekankan pada pengujian terhadap berbagai program/aktivitas pemasaran dan pengeluaran biaya yang berkaitan dengan aktivitas tersebut. e. Fungsi Pemasaran Menekankan audit pada penilaian terhadap berbagai unsur bauran pemasaran yang ditetapkan perusahaan. Ø Audit Manajemen pada fungsi produksi dan operasi Audit Manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini meliputi : 1. Perencanaan produksi 2. Pengendalian kualitas (quality control) 3. Produktivitas dan efisiensi. 4. Metode dan standar kerja. 5. Pemeliharaan peralatan 6. Organisasi manajemen produksi dan operasi. 7. Plant dan layout 3. Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan SDM perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisien, dan efektif. Ruang lingkup pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses SDM yang meliputi: 1. Perencanaan tenaga kerja 2. Penerimaan (rekrutment) karyawan 3. Seleksi 4. Orientasi dan penempatan 5. Pelatihan dan pengembangan 6. Penilaian kerja 7. Pengembangan karir 8. Sistem imbalan dan kompensasi 9. Perlindungan karyawan 10. Hubungan karyawan 11. Pemutusan hubungan kerja (PHK) Ø Audit Manajemen Pada fungsi Sistem Informasi Audit manajemen pada fungsi system informasi menekankan pada penilaian terhadap keandalan system informasi yang dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi mencerminkan system pengendalian yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu, keandalan system suatu system informasi berhubungan erat dengan keandalan system pengendalian yang diterapkan perusahaan. Untuk menilai keandalan system informasi ini dapat dilihat apakah tujuan pengendalian di dalam perusahaan telah tercapai atau tidak. Dengan berkembangnya teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini diarahkan untuk audit system informasi yang berbasis computer (EDP). Ruang lingkup audit ini meliputi : 1. Dukungan satuan pengolah data. 2. Perencanaan pengolahan data 3. Organisasi pengolahan data 4. Pengendalian pengolahan data 5. Audit Manajemen lingkungan Ø Ruang lingkup audit sistem informasi personalia Pada umumnya yang dilaksanakan dalam suatu perusahaan mengenai tugas-tugas personalia ada tiga yaitu: 1. Procuring(mendapatkan karyawan) a. memperoleh tenaga kerja b. membuat anggaran tenaga kerja c. menarik tenaga kerja d. membuat JOBhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png analysis, job description, dan job specification e. menetapkan dan menghubungi sumber-sumber tenaga kerja f. mengadakan seleksi terhadap calon tenaga kerja Ø Developing(mengembangkan karyawan) a. memajukan atau mengembangkan tenaga kerja b. melatih dan mendidik tenaga kerja c. mempromiosikan dan memindahkan tenaga kerja d. mengadakan penilaian kecakapan tenaga kerja Ø Mantaining (mempertahankan karywawan) a. memanfaatkan tenaga kerja b. memberhentikan tenaga kerja c. memensiunkan tenaga kerja d. memberi kompensasi e. mengurus kesejagteraan pegawai termasuk pembayaran upah, perumahan, rekreasi, pengobatan Audit secara logis dimulai dengan mereview kerja departemen sumberdaya. Untuk memeriksa hanya beberapa aspek system manajemen personalia, auditor bisa mengabaikan topik-topik lain. Tim audit hendaknya : 1. Mengidentifikasikan siapa yang bertanggung jawab atas setiap kegiatan 2. Menentukan sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh setiap kegiatan 3. Mereview berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang digunakan untuk mencapai sasaran-sasaran tersebut. 4. Menentukan besarnya sample catatan-catatan dalam system informasi personalia untuk mempelajari apakah kebijaksanaan dan prosedur diikuti secara besar 5. Menyiapkan laporan audit 6. Mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap kesalahan-kesalahan dalam sasaran, kebijaksanaan dan prosedur. 7. Melaksanakan tindak lanjut untuk memastikan apakah masalah-masalah temuan audit telah dipecahkan. B. Langkah-langkah untuk melakukan Audit Teknologi Sistem Informasi Ø Apakah kebijakan keamanan (security policy) memadai dan efektif ? a. Jika data dipegang oleh vendor, periksa laporan ttg kebijakan dan prosedural yg terikini dr external auditor b. Jika sistem dibeli dari vendor, periksa kestabilan finansial c. Memeriksa persetujuan lisen (license agreement) Ø Kontrol keamanan fisik a. Periksa apakah keamanan fisik perangkat keras dan penyimpanan data memadai b. Periksa apakah backup administrator keamanan sudah memadai (trained,tested) c. Periksa apakah rencana kelanjutan bisnis memadai dan efektif d. Periksa apakah asuransi perangkat-keras, OS, aplikasi, dan data memadai Ø Kontrol keamanan logikal a. Periksa apakah password memadai dan perubahannya dilakukan reguler b. Apakah administrator keamanan memprint akses kontrol setiap user c. Memeriksa dan mendokumentasikan parameter keamanan default d. Menguji fungsionalitas sistem keamanan (password, suspend userID, etc) e. Memeriksa apakah password file / database disimpan dalam bentuk tersandi dan tidak dapat dibuka oleh pengguna umum f. Memeriksa apakah data sensitif tersandi dalam setiap phase dalam prosesnya g. Memeriksa apakah prosedur memeriksa dan menganalisa log memadai h. Memeriksa apakah akses kontrol remote (dari tempat yang lain) memadai: (VPN, i. CryptoCard, SecureID, etc) - Menguji Kontrol Operasi a. Memeriksa apakah tugas dan job description memadai dalam semua tugas dalam operasi tsb. b. Memeriksa apakah ada problem yang signifikan c. Memeriksa apakah control yang menjamin fungsionalitas sistem informasi telah memadai PENGENDALIAN SIA Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain : · Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. · Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan. · Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. 1. Penilaian Resiko Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko yang dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintegrasi dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya, agar organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga harus membuat mekanisme unuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang terkait.. Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh resiko antara lain perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan, perubahan peraturan, perubahan factor ekonomi seperti perubahan suku bunga, dan pelanggaran karyawan terhadap prosedur perusahaan. Setelah resiko dapat diidentifikasi, maka dapat dilakukan analisis untuk memperkirakan besarnya pengaruh dari resiko tersbut serta tingkat kemungkinan terjadinya, dan menentukan tindakan-tindakan untuk meminimumkannya. 2. pengertian dan luang linkup pengendalian ancaman ancaman terhadap SIA Sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan sumberdaya yang diatur untuk mengubah data transaksi keuangan menjadi informasi keuangan (akuntansi). Produktivitas perusahaan dapat ditingkatkan dengan sistem informasi akuntansi yang baik. Ruang lingkup SIA: Ruang lingkup Implementasi aplikasi Sikompak pada Bagian Akuntansi/Pembukuan meliputi pencatatan dan pengolahan data atas transaksi keuangan yang meliputi penjurnalan, posting hingga menghasilkan laporan keuangan perusahaan (General Ledger System). Ruang lingkup Sistem Informasi Aktiva Tetap dan Persediaan terdiri dari mutasi penambahan dan pengurangan pada aktiva tetap dan persediaan serta perhitungan penyusutan dan nilai buku aktiva tetap. Ruang Lingkup implementasi Billing System yang telah terkomputerisasi terdiri dari beberapa sub-sistem antara lain sub-sistem penyambungan baru, sub-sistem administrasi rekening, sub-sistem pelayanan pelanggan (customer service) dan sub-sistem penagihan dan penerimaan kas. 3. Langkah Pengendalian SIA Terdiri dari struktur organisasi dan prosedur-prosedur serta catatan-catatan yang berkaitan dengan pengamanan aktiva dan dapat dipercayanya catatan financial, dan konsekuensinya, organisassi, prosedur,dan catatan-cataan itu disusun untuk memberikan jaminan yang cukup dalam arti : Transaks-transasidilkasanakan sesuai dengan pengesahan (otorisasi) manajemen yang umum maupun yang khusus. Transaksi-transaksi dicatat untuk (1) memungkinkan penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip auntansiyang umunya diterima atau kriteria-kriteria lain yang perlu untuk laporan-laporan tersebut dan (2) menunjukkan pertanggungjawaban atas aktiva. · Access(penggunaan) aktiva hanya diperbolehkan bilasesuai dengan otorisasi manajemen · Tanggung-jawab atas aktiva (menurut catatan) dibandingkan dengan aktiva yang ada setiap waktu tertentu dan diambil tindakan yang perlu bila ada perbedaan-perbedaan. Prosedur pengendalian diterapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan tercapai, termasuk penggelapan. Diantara prosedur-prosedur itu adalah: a) Pegawai yang kompeten, perputaran tugas, dan cuti wajib. b) Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan. c) Pemisahan operasi, pengamanan aktiva, dan akuntansi. d) Prosedur pembuktian dan pengamanan. e) Pemantauan 4. Dasar Sistem Akuntansi Sistem akuntansi (accounting system) adalah metode dan prosedur untuk mengupulkan, mengklasifikasikan, mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah perusahaan. Sistem akuntansi berkembang melalui tiga langkah ketika perusahaan dan mengalami perubahan. Langkah pertama, analisis (analysis) terdiri dari 1) identifikasi kebutuhan dari pihak-pihak yang membutuhkan laporan keuangan 2) penentuan bagaimana system akan menyajikan informasi tersebut. Langkah kedua, sistem akuntansi didesain (desaigned) sehingga mampu memenuhi kebutuhan para pengguna. Pada langkah terakhir, system akuntansi diterapkan (implemented) dan digunakan. Pengendalian internal dan metode pengolahan data merupakan hal yang mendasar dalam sistem akuntansi. Pengendalian internal (internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah diikuti. 2) Pengendalian Internal Tujuan pengendalian internal adalah memberikan jaminan yang wajar bahwa: a) Aktiva dilindungi dan digunakan untuk pencapaian tujuan usaha. b) Informasi bisnis akurat. c) Karyawan mematuhi peraturan dan ketentuan. Pengendalian internal dapat melindungi aktiva dari pencurian, penggelapan, atau penempatan aktiva pada lokasi yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran serius terhadap pengendalian internal adalah penggelapan oleh karyawan Unsur-unsur pengendalian internal (elements of internal control) adalah: a.Lingkungan pengendalian Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian yang faktornya antara lain dipengaruhi oleh falsafah dan gaya operasi manajemen. Selain itu, struktur organisasi usaha yang merupakan kerangka dasar untuk perencanaan dan pengendalian operasi juga mempengaruhi lingkungan pengendalian. Kebijakan personalia meliputi perekrutan, pelatihan, evaluasi, penetapan gaji, dan promosi karyawan juga mempengaruhi lingkungan pengendalian. b.Penilaian resiko Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh resiko antara lain perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan, perubahan peraturan, perubahan factor ekonomi seperti perubahan suku bunga, dan pelanggaran karyawan terhadap prosedur perusahaan. Setelah resiko dapat diidentifikasi, maka dapat dilakukan analisis untuk memperkirakan besarnya pengaruh dari resiko tersbut serta tingkat kemungkinan terjadinya, dan menentukan tindakan-tindakan untuk meminimumkannya. c.Prosedur pengendalian Prosedur pengendalian diterapkan untuk memberikan jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan tercapai, termasuk penggelapan. Diantara prosedur-prosedur itu adalah: Pegawai yang kompeten, perputaran tugas, dan cuti wajib. Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan. Pemisahan operasi, pengamanan aktiva, dan akuntansi. Prosedur pembuktian dan pengamanan. d.Pemantauan Pemantauan terhadap system pengendalian internal akan mengidentifikasi dimana letak kelemahannya dan memperbaiki efektivitas pengendalian tersebut. e.Informasi dan komunikasi Informasi yang valid mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur pengendalian, dan pemantauan diperlukan oleh manajemen untuk mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan pelaporan serta peraturan yang berlaku. sumber : http://erick-way.blogspot.com/2013/01/langkah-langkah-untuk-melakukan-audit.html http://encal.blogspot.com/2012/06/ruang-lingkup-audit-sistem-informasi.html http://muhamadekafahrulrozi.blogspot.com/2013/11/pengendalian-dan-sia-sistem-informasi.html http://wijiraharjo.wordpress.com/2007/12/10/sistem-akuntansi-dan-pengendalian-internal/ Make Money at : http://bit.ly/copy_win Make Money at : http://bit.ly/copy_win

Make Money at : http://bit.ly/copy_win

E-Business

E-Business adalah kegiatan transaksi, jual beli, bisnis yang dilakukan secara otomatis melalui kegiatan elektronik/internet, dan juga perusahaan dapat berhubungan langsung dengan customernya, rekan bisnis ataupun supplier. E-business juga bisa berupa iklan, mengajak seseorang untuk membeli produk kita. tanpa E-business, E-commerce hanyalah burung tanpa sayap. Salah satu fungsi nya adalah untuk mensupport bagian dari marketing, produksi, accounting, finance dan HRM. Lebih tepatnya perusahaan menggunakan teknologi informasi dan komunikasi oleh organisasi, individu, atau pihak-pihak terkait untuk menjalankan dan mengelola proses bisnis utama sehingga dapat memberikan keuntungan.

Jenis E Commerce

1.    Business-to-consumer (B2C) 

B2C, dapat diartikan sebagai jenis perdagangan elektronik dimana ada sebuah perusahaan (business) yang melakukan penjualan langsung barang-barangnya kepada pembeli (consumer). Kesuksesan dari B2C pada dasarnya dikarenakan faktor penawaran barang kualitas tinggi dengan harga murah dan banyak pula dikarenakan pemberian layanan kepada konsumen yang cukup baik  Contoh perusahaan kelas dunia yang telah menerapkan B2C adalah www.Amazon.com dan www.WSJ.com.

2.    Business-to-business (B2B) 

B2B, adalah bisnis yang dilakukan sebuah perusahaan dengan perusahaan lain (antara perusahaan) baik itu perusahaan yang bergerak pada bidang industri yang sama ataupun berbeda dengan menggunakan media Internet. B2B biasa dilakukan untuk menghemat biaya transaksi. Sebagai contoh perusahaan A ingin memesan sejumlah unit komputer pada perusahaan B, maka perusahaan A dapat mengakses situs resmi perusahaan B dan menuliskan pesanannya. Perusahaan B yang mendapatkan pesan pemesanan barang tersebut akan mengirimkan barang yang dimaksud. Pembayaran biasanya dilakukan berdasarkan kesepakatan sebelumnya. Meskipun tentu saja pemesanan barang ini dapat dilakukan dengan mengangkat telepon. Salah satu contoh perusahaan di Indonesia yang menerapkan konsep B2B adalah situs www.dagang2000.com milik PT Indosat Adimarga dan www.indonesianexport.com milik PT e-Commerce Nusantara.

3  Consumer-to-consumer (C2C) 

C2C adalah model bisnis e-commerce dimana konsumen menjual kepada konsumen lain menggunakan perusahaan perantara (broker) atau lelang elektronik
Ruang lingkup E Business 

Ruang Lingkup E Bussiness: Dijelaskan dengan Prinsip (4 W) Yaitu: What, Where, Who dan Why.
  1. What
  1. Where
  1. Who
  1. Why

1. What 

Secara prinsip pengertian E Business jauh lebih luas dibandingkan dengan E Commerce, bahkan secara filosofis, E Commerce merupakan bagian dari E Bussiness. Jika E Commerce hanya memfokuskan diri pada aktivitas atau mekanisme transaksi yang dilakukan secara elektronik/digital, E Bussiness memiliki wilayah yang jauh lebih luas, termasuk di dalamnya aktivitas relasi antara dua entiti perusahaan, interaksi antara perusahaan dengan pelanggannya, kolaborasi antara perusahaan dengan para mitra bisnisnya, pertukaran informasi antara perusahaan dengan para pesaing usahanya, dan lain sebagainya.

2. Where 

E Bussiness dilakukan dimana saja, sejauh pihak yang berkepentingan memiliki fasilitas elektronik/digital sebagai kanal akses (access channel). Berbeda dengan bisnis konvensional dimana transaksi biasa dilakukan secara fisik di sekitar perusahaan dengan akses dan variasi transaksi yang terbatas.

3. Who 

Siapa saja yang melakukan E Bisnis. Klasifikasi entiti yang kerap dipergunakan dalam mengilustrasikan eBusiness, masing-masing: Agent, Business, Consumer, Device, Employee, Family, dan Government. Contohnya adalah sebuah aplikasi tipe eCommerce B-to-C yang merupakan mekanisme hubungan perdagangan antara sebuah perusahaan dengan para pelanggannya (end consumersnya); atau tipe G-to-G yang menghubungkan dua buah negara untuk permasalahan eksport dan import.

4. Why 

Penerapan konsep eBusiness secara efektif memberikan keuntungan bagi perusahaan karena banyaknya komponen biaya tinggi yanga dapat dihemat, yang secara tidak langsung meningkatkan level pendapatannya. Dengan mengimplementasikan eBusiness, perusahaan dapat melihat berbagai peluang dan celah bisnis baru yang selama ini belum pernah ditawarkan kepada masyarakat.

Kunci Sukses dalam E-Bisnis 

Berikut ini merupakan factor- factor yang perlu diperhatikan dalam meraih  sukses E-bisnis:
  1. Customer Service
  1. Price
  1. Quality
  1. Fulfillment Time
  1. Agility
  1. Time to Market
  1. Market Reach 
Dalam mengimplementasikan konsep E-bisnis, terlihat jelas bahwa meraih keunggulan kompetitif (competitive advantage) jauh lebih mudah dibandingkan mempertahankannya. Secara teoritis hal tersebut dapat dijelaskan karena adanya karakteristik sebagai berikut:
  • Pada level operasional, yang terjadi dalam E-bisnis adalah restrukturisasi dan redistribusi dari bit-bit digital (digital management), sehingga mudah sekali bagi perusahaan untuk meniru model bisnis dari perusahaan lain yang telah sukses;
  • Berbeda dengan bisnis konvensional dimana biasanya sebuah kantor beroperasi 8 jam sehari, di dalam E-bisnis (internet), perusahaan harus mampu melayani pelanggan selama 7 hari seminggu dan 24 jam sehari, karena jika tidak maka dengan mudah kompetitor akan mudah menyaingi perusahaan terkait;
  • Berjuta-juta individu (pelanggan) dapat berinteraksi dengan berjuta-juta perusahaan yang terkoneksi di internet, sehingga sangat mudah bagi mereka untuk pindah-pindah perusahaan dengan biaya yang sangat murah (rendahnya switching cost);
  • Fenomena jejaring (internetworking) memaksa perusahaan untuk bekerja sama dengan berbagai mitra bisnis untuk dapat menawarkan produk atau jasa secara kompetitif, sehingga kontrol kualitas, harga, dan kecepatan penciptaan sebuah produk atau jasa kerap sangat ditentukan oleh faktor-faktor luar yang tidak berada di dalam kontrol perusahaan.
  • Mekanisme perdagangan terbuka dan pasar bebas (serta teori perfect competition) secara tidak langsung telah terjadi di dunia internet, sehingga seluruh dampak atau dalil-dalil sehubungan dengan kondisi market semacam itu berlaku terjadi di dunia maya.
Hendrik Tio – Pendiri Bhinneka.com, Website Ecommerce Terbesar Di Indonesia.

Tiga belas tahun yang lalu, jika keputusan besar untuk total terjun dalam usahanya tidak jadi diambil, mungkin kini ia tidak akan menjadi seorang CEO dari perusahaan E-commerce terbesar di Indonesia, ialah Hendrik Tio pendiri situs Bhinneka.com. Dengan keadaan perkembangan internet yang masih sangat minim pada tahun 1999-an, Hendrik Tio bersama beberapa rekan nya memberanikan diri untuk masuk dalam dunia bisnis yang belum terlalu diminati pada masa itu.

Bisnis online yang mereka coba kembangkan pada mula nya merupakan sebuah ide bisnis untuk memajukan usaha jual beli perangkat IT yang telah dirintis sebelumnya. Namun ternyata jalan yang harus dilalui Hendrik tidaklah mudah dan singkat. Bagaimanakah kisah dibalik suksesnya website E-commerce produk IT terkemuka di Indonesia tersebut?

Dengan makin berkembangnya dunia internet saat ini, peningkatan akan tren jual beli online juga ikut terdorong naik dan makin populer. Namun tentunya bukan hal yang mudah untuk membuat basis website e-commerce yang mampu dipercaya dan menjadi pilihan bagi para konsumen dunia maya yang makin kritis dan dinamis. Paling tidak suka duka selama belasan tahun di dunia e-commerce tersebutlah yang menjadikan pijakan kuat bagi webstore besutan Hendrik Tio, Bhinneka.com.

Pada awalnya, Hendrik Tio bersama beberapa rekan sejawatnya yaitu Nicholas, Johannes, Darsono, dan Tommy berencana untuk melirik potensi dunia internet sebagai media pemasaran produk-produk IT yang mereka jual. Setelah diskusi yang cukup panjang, akhirnya ia memutuskan untuk total membuat sebuah webstore dengan nama Bhinneka.com sesuai dengan gerai toko nya yang bernama Bhinneka.

Modal 100 juta rupiah pun digelontorkan untuk awal pengembangan website. Jumlah yang tidak sedikit tersebut digunakan oleh Hendrik untuk mempromosikan websitenya melalui Google. Dengan harapan akan dengan cepat menarik perhatian para pembeli masuk pada website nya, Hendrik pun tidak ragu lagi meski dana yang sangat besar tersebut harus dikeluarkan.

Namun keuntungan besar yang ia idam-idamkan nampaknya tidak akan datang dengan cara yang mudah. Dalam masa perkembangannya, toko Bhinneka sempat beberapa kali mendapat kan masalah. Seperti contoh nya pengaruh krisis global yang pernah terjadi beberapa waktu lalu hingga masalah penipun transaksi kartu kredit yang makin marak di dunia e-commerce. Bahkan hingga Hendrik harus mengambil keputusan untuk menutup layanan pembelian melalui transaksi kartu kredit. Kesabaran pria kelahiran medan tersebut pun telah di uji.


Dengan kesabaran dan ketekunannya untuk berinovasi, lambat laun Bhinneka telah mendapatkan perhatian dan kepercayaan dari para pengguna internet yang sedang mencari produk-produk IT atau pun gadget. Hingga akhir nya webstore yang dulunya hanya dikunjungi sekitas 50 visitor perhari tersebut kini telah mendapat pengunjung lebih dari ratusan ribu visitor perhari.

Referensi
https://www.maxmanroe.com/hendrik-tio-pendiri-bhinneka-com-website-ecommerce-terbesar-di-indonesia.html
Tugas Softskill SIA (E-Bisnis) Pengertian E-Busines E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau "E-business") adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner. Model e-Business Adapun model – model E- business dapat dikategorikan menjadi Sembilan Model bisnis yaitu : 1. Virtual Storefront, yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan pengirimannya menggunakan sarana – sarana tradisional. seperti jasa posdan kurir. 2. Marketplace Concentrator, yaitu yang memusatkan mengenai informasi produk dan jasa dari beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari, membanding – bandingkan dan kadangkala juga melakukan transaksi pembelian. 3. Information Brokerme, yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga dan ketersediaannya dan terkadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun nilai utamanya adalah informasi yang disediakan. 4. Transaction Broker, yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian, namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi. 5. Electronic Clearinghouses, yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen. 6. Reverse auction, yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang disfesifikasi oleh pembeli. 7. Digital Product Delivery, yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk digital lainnya lewat internet 8. Content Provider, yaitu yang memperoleh pendapatan melalui penyediaan kontan. Jenis E-Business Karakteristik Ø B2C (Business to Customer) · Antar organisasi dan perorangan · Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil · Transaksi satu waktu (tidak sering terjadi) · Secara relatif sederhana Ø B2B (Business to Business), Ø B2G (Business to Government), serta Ø B2E (Business to Education) • Antar – Organisasi · Nilai uang yang dilibatkan lebih besar · Hubungan yang kuat dan berkelanjutan · Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan · Lebih kompleks 4 (Empat) Faktor-Faktor keberhasilan E-Business 1. E-business dan strategi organisasi. Nilai strategis untuk melakukan implementasu e-business tergantung pada tingkat sejauh mana proses tersebut dapat membantu organisasi mengimplementasikan dan mencapai strategi keseluruhan. 2. Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga. Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai produk. 3. Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama. 4. Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya. 5. Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon, surat- menyurat atau pengiriman faks. 6. Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan. Pembuatan Model Data Dan Desain Database Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Tujuan Perancangan Database : · untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya · memudahkan pengertian struktur informasi. · \mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space) Proses Desain Database Di dalam proses desain database terdapat enam langkah dasar, yaitu : · Analisis Persyaratan : memahami dan mengetahui data yang harus disimpan dalam database, aplikasi apa yang harus dibangun di atasnya, jenis operasi apa yang akan digunakan, dst. · Desain Data Base Konseptual : berdasarkan informasi yang diperoleh dari tahap analisis persyaratan inilah dipergunakan untuk mengembangkan deskripsi data menjadi lebih tinggi. Pada langkah ini desainer sering membuat yang anmanya model E-R yang tujuan untuk membuat penyederhanaan gambaran tentang data yang sesuai dengan pemikiran user / pengguna. · Desain Data Base Logika : disinilah proses merubah model E-R skema database yang rasional. Dengan tujuan untuk mendapatkan skema konseptual pada data rasional sehingga sering disebut skema logika. · Perbaikan Skema : pengecekan sekumpulan relasi dalam skema sebelumnya (skema database rasional), supaya dapat menemukan problem yang ada dan memperbaikinya. · Desain Data Base Fisik : pembentukan indeks pada beberapa tabel yang telah dibuatlah pada tahap ini dikerjakan. mengelompokkan tabel atau mendesain ulang yang bersifat substansial terhadap bagian dari skema database. · Desain Aplikasi dan Keamanan : Keseluruhan proyek software yang menggunakan DBMS sebaiknya memperhitungkan faktor-faktor aplikasi yang ada diluar database, seperti enkripsi, digital sinature, dll. Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram - ERD) Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis yang menggambarkan skema database. Diagram ini disebut sebagai ERD karena diagram tersebut menunjukkan berbagai entitas yang dimodelkan dan hubungan antar entitas tersebut. Dan entitas sendiri merupakan segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi. ERD tidak hanya akan menunjukkan isi dari suatu database tetapi secara grafis merupakan model suatu organisasi. Jadi, ERD dapat dipergunakan tidak hanya untuk mendesain database, tetapi juga untuk mendokumentasikan dan memahami database yang telah ada, serta berguna dalam mengubah secara total proses bisnis. Elemen-elemen yang harus ada di dalam ERD, sebagai berikut : 1. Entity (Entitas) Merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang. Entitas ini memiliki dua tipe di dalamnya, yaitu : Ø Entitas kuat, merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lain Ø Entitas lemah, merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaan entitas lain pada suatu relasi. Contoh ERD mengenai Rumah Sakit maka, entitasnya adalah penjaga, perawat dan dokter. 2. Attribute (Atribut) Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips. Terdapat lima jenis atribut yang perlu diketahui, yaitu : Ø Atribut Komposit, ialah suatu atribut yang tidak bias dipecah lagu menjadi atribut yang lebih kecil. Ø Atribut Atomic, ialah suatu atribut yang terdiri atas satu komponen tunggal dan tidak bias diuraikan lagi. Ø Single Valued Attribute, ialah suatu atribut yang hanya punya satu nilai untuk suatu entitas. Ø Multi Valued Attribute, ialah suatu atribut yang dapat terdiri dari sekumpulan nilai untuk entitas Ø Atribut Derivatif, ialah atribut yang dihasilkan dari atribut lain yang tidak berasal dari satu entitas. Contoh jika ERD-nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter maka, atributnya bias berupa No.ID_Dokter, Nama_Dokter, Spesialis_Dokter. 3. Relationship (Hubungan / Relasi) Merupakan suatu hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Contoh Jika ERD-nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter dan pasien. Jadi, entitas dokter ini memiliki relasi dengan entitas pasien sebagai “merawat/ memeriksa/ menyembuhkan”, hal ini berarti bahwa dokter memeriksa/ menyembuhkan pasien atau pasien diperiksa/ disembuhkan oleh dokter. Jadi, di dalam relasinya harus ada hubungan yang pasti pada antar entitas yang berelasi. Hubungan antara entitas menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang terjadi, yaitu : 1. Derajat Relasi atau Kardinalitas Merupakan jumlah anggota entitas yang terdapat di dalam relasi yang terjadi. Pasangan antara anggota entitas A dan B dapat dilakukan sesuai dengan derajat hubungannya, yaitu : · Derajat Hubungan 1 :1 (One to one) Setiap entitas pada himpunan entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B. · Derajat hubungan 1 : M (One to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu dari entitas pada himpunan entitas B tapi, entitas B hanya dapat berhubungna dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B. · Derajat Hubungan M : N (Many to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B dan sebaliknya. Partisipasi Hubungan Partisipasi hubungan menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entitas dalam relasi terjadinya hubungan. Model Data REA (Resources, Data, Events) Model data REA merupakan suatu alat pemodelan konseptual yang secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA yang digunakan sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus terhadap aspek semantik bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai suatu organisasi. Model data REA akan memberikan struktur dalam dua cara dalam desain database, yaitu · Dengan mengindentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA · Dengan menentukan bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database tersebut. Dalam model data REA ini akan mengkalisifikasikan entitas ke dalam tiga kategori, yaitu · Sumber Daya (Resource) Merupakan hal-hal yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi. Contohnya : Kas, persediaan dan peralatan. · Kegiatan atau aktivitas bisnis (Event) Merupakan berbagai aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan perusahaan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian. Contohnya kegiatan penjualan, kegiatan penerimaan kas · Pelaku (Agents) Merupakan orang-orang dan organisasi yang terlibat dalam kegiatan yang informasinya ingin di dapatkan untuk tujuan perencanaan ,pengendalian dan evaluasi. Contohnya : pegawai dan pelanggan. Pola Dasar REA (Basic REA Template) pada Model data REA akan menetapkan pola dasar tentang bagaimana ketiga jenis entitas (sumber daya, kegiatan dan pelaku) yang seharusnya berhubungan satu sama lain. Serta untuk setiap entitas kegiatan akan dihubungkan ke sebuah entitas sumber daya. Membangun Diagram REA untuk Satu Siklus Transaksi Membangun diagram REA untuk siklus transaksi tertentu terdiri dari empat langkah, yaitu : 1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan dualitas dasar member untuk menerima, di dalam siklus tersebut. Hal ini berarti bahwa : · Pertukaran ekonomi dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut · Diagram REA untuk siklus pendapatan S&S dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk wajik. 2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal ini berarti bahwa : · Ketika kegiatan yang menjadi pusat perhatian telah ditentukan maka, sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut perlu diidentifikasi. · Kegiatan penjualan dapat diterjemahkan menjadi pemberian persediaan kepada pelanggan. · Kegiatan penerimaan kas pun dapat diterjemahkan sebagai menerima kas dari pelanggan.Setelah menentukan sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut. · Paling tidak selalu terdapat satu pelaku internal (pegawai) dan di sebagian besar kondisi, seorang pelaku eksternal (pelanggan/ pemasok) yang terlibat dalam setiap kegiatan. 3. Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi. Hal ini berarti bahwa : · Langkah ketiga dalam menggambar diagram REA adalah menganalisis kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut dapat dipecah menjadi sebuah kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan pertukaran. · Jika, perlu mengganti kegiatan pertukaran ekonomi aslinya dengan rangkaian kegiatan komitmen maka, pertukaran ekonomi yang dihasilkan berasal dari pemecahan kegiatan tadi. 4. Tetapkan kardinilitas (cardinalities) pada setiap hubungan. Hal ini berarti bahwa : · Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya. · Kardinalitas sering diungkapkan sebagai pasangan nomor di setiap entitas. · Nomor pertama adalah kardinalitas minimum, dan nomor kedua adalah kardinalitas maksimum. · Kardinalitas maksimum dari sebuah hubungan menunjukkan apakah setiap baris dalam entitas dapat dihubungkan lebih dari satu baris dalam entitas lainnya on the other side of the relationship. · Kardinalitas maksimum dapat baik 1 atau N. · Kardinalitas minimum 1 artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu dapat dihubungkan ke hanya satu baris dalam tabel lainnya. · Kardinal maksimum N artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu bisa dihubungkan lebih dari satu baris dalam tabel lainnya sumber : http://dwiasihrahaayu.blogspot.com/2012/12/pembuatan-model-data-dan-desain-database.html?showComment=1382990432703#c5741893947383110686 http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/tugas-ke-4-model-data-dan-desain-database/ http://daraliberty.wordpress.com/2012/03/04/dml-dan-erd/ http://sulastiko.blogspot.com/2011/11/model-data-dan-desain-data-base.html http://trisendi92.blogspot.com/2013/01/pembuatan-model-data-desain-database.html http://fyusrizal.blogspot.com/2013/10/pembuatan-model-data-dan-desain-database.html http://islam-download.net/cara-mudah-cepat/cara-kerja-internet.html http://okagn.wordpress.com/2009/12/16/catatan-kuliah-ksi-lanjut-1-peranan-internet-dalam-e-business/ http://www.waena.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id http://indo-comunity.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-bahasa-pemrograman-dalam.html http://www.g-excess.com/id/pengertian-domain-name-adalah.html http://arisoesman88.blogspot.com/2013/03/e-business-electronic-business.html Make Money at : http://bit.ly/copy_win Make Money at : http://bit.ly/copy_win

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Tugas Softskill SIA (E-Bisnis) Pengertian E-Busines E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau "E-business") adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner. Model e-Business Adapun model – model E- business dapat dikategorikan menjadi Sembilan Model bisnis yaitu : 1. Virtual Storefront, yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan pengirimannya menggunakan sarana – sarana tradisional. seperti jasa posdan kurir. 2. Marketplace Concentrator, yaitu yang memusatkan mengenai informasi produk dan jasa dari beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari, membanding – bandingkan dan kadangkala juga melakukan transaksi pembelian. 3. Information Brokerme, yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga dan ketersediaannya dan terkadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun nilai utamanya adalah informasi yang disediakan. 4. Transaction Broker, yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian, namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi. 5. Electronic Clearinghouses, yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen. 6. Reverse auction, yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang disfesifikasi oleh pembeli. 7. Digital Product Delivery, yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk digital lainnya lewat internet 8. Content Provider, yaitu yang memperoleh pendapatan melalui penyediaan kontan. Jenis E-Business Karakteristik Ø B2C (Business to Customer) · Antar organisasi dan perorangan · Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil · Transaksi satu waktu (tidak sering terjadi) · Secara relatif sederhana Ø B2B (Business to Business), Ø B2G (Business to Government), serta Ø B2E (Business to Education) • Antar – Organisasi · Nilai uang yang dilibatkan lebih besar · Hubungan yang kuat dan berkelanjutan · Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan · Lebih kompleks 4 (Empat) Faktor-Faktor keberhasilan E-Business 1. E-business dan strategi organisasi. Nilai strategis untuk melakukan implementasu e-business tergantung pada tingkat sejauh mana proses tersebut dapat membantu organisasi mengimplementasikan dan mencapai strategi keseluruhan. 2. Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga. Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai produk. 3. Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama. 4. Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya. 5. Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon, surat- menyurat atau pengiriman faks. 6. Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan. Pembuatan Model Data Dan Desain Database Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Tujuan Perancangan Database : · untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya · memudahkan pengertian struktur informasi. · \mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space) Proses Desain Database Di dalam proses desain database terdapat enam langkah dasar, yaitu : · Analisis Persyaratan : memahami dan mengetahui data yang harus disimpan dalam database, aplikasi apa yang harus dibangun di atasnya, jenis operasi apa yang akan digunakan, dst. · Desain Data Base Konseptual : berdasarkan informasi yang diperoleh dari tahap analisis persyaratan inilah dipergunakan untuk mengembangkan deskripsi data menjadi lebih tinggi. Pada langkah ini desainer sering membuat yang anmanya model E-R yang tujuan untuk membuat penyederhanaan gambaran tentang data yang sesuai dengan pemikiran user / pengguna. · Desain Data Base Logika : disinilah proses merubah model E-R skema database yang rasional. Dengan tujuan untuk mendapatkan skema konseptual pada data rasional sehingga sering disebut skema logika. · Perbaikan Skema : pengecekan sekumpulan relasi dalam skema sebelumnya (skema database rasional), supaya dapat menemukan problem yang ada dan memperbaikinya. · Desain Data Base Fisik : pembentukan indeks pada beberapa tabel yang telah dibuatlah pada tahap ini dikerjakan. mengelompokkan tabel atau mendesain ulang yang bersifat substansial terhadap bagian dari skema database. · Desain Aplikasi dan Keamanan : Keseluruhan proyek software yang menggunakan DBMS sebaiknya memperhitungkan faktor-faktor aplikasi yang ada diluar database, seperti enkripsi, digital sinature, dll. Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram - ERD) Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis yang menggambarkan skema database. Diagram ini disebut sebagai ERD karena diagram tersebut menunjukkan berbagai entitas yang dimodelkan dan hubungan antar entitas tersebut. Dan entitas sendiri merupakan segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi. ERD tidak hanya akan menunjukkan isi dari suatu database tetapi secara grafis merupakan model suatu organisasi. Jadi, ERD dapat dipergunakan tidak hanya untuk mendesain database, tetapi juga untuk mendokumentasikan dan memahami database yang telah ada, serta berguna dalam mengubah secara total proses bisnis. Elemen-elemen yang harus ada di dalam ERD, sebagai berikut : 1. Entity (Entitas) Merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang. Entitas ini memiliki dua tipe di dalamnya, yaitu : Ø Entitas kuat, merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lain Ø Entitas lemah, merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaan entitas lain pada suatu relasi. Contoh ERD mengenai Rumah Sakit maka, entitasnya adalah penjaga, perawat dan dokter. 2. Attribute (Atribut) Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips. Terdapat lima jenis atribut yang perlu diketahui, yaitu : Ø Atribut Komposit, ialah suatu atribut yang tidak bias dipecah lagu menjadi atribut yang lebih kecil. Ø Atribut Atomic, ialah suatu atribut yang terdiri atas satu komponen tunggal dan tidak bias diuraikan lagi. Ø Single Valued Attribute, ialah suatu atribut yang hanya punya satu nilai untuk suatu entitas. Ø Multi Valued Attribute, ialah suatu atribut yang dapat terdiri dari sekumpulan nilai untuk entitas Ø Atribut Derivatif, ialah atribut yang dihasilkan dari atribut lain yang tidak berasal dari satu entitas. Contoh jika ERD-nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter maka, atributnya bias berupa No.ID_Dokter, Nama_Dokter, Spesialis_Dokter. 3. Relationship (Hubungan / Relasi) Merupakan suatu hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Contoh Jika ERD-nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter dan pasien. Jadi, entitas dokter ini memiliki relasi dengan entitas pasien sebagai “merawat/ memeriksa/ menyembuhkan”, hal ini berarti bahwa dokter memeriksa/ menyembuhkan pasien atau pasien diperiksa/ disembuhkan oleh dokter. Jadi, di dalam relasinya harus ada hubungan yang pasti pada antar entitas yang berelasi. Hubungan antara entitas menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang terjadi, yaitu : 1. Derajat Relasi atau Kardinalitas Merupakan jumlah anggota entitas yang terdapat di dalam relasi yang terjadi. Pasangan antara anggota entitas A dan B dapat dilakukan sesuai dengan derajat hubungannya, yaitu : · Derajat Hubungan 1 :1 (One to one) Setiap entitas pada himpunan entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B. · Derajat hubungan 1 : M (One to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu dari entitas pada himpunan entitas B tapi, entitas B hanya dapat berhubungna dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B. · Derajat Hubungan M : N (Many to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B dan sebaliknya. Partisipasi Hubungan Partisipasi hubungan menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entitas dalam relasi terjadinya hubungan. Model Data REA (Resources, Data, Events) Model data REA merupakan suatu alat pemodelan konseptual yang secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA yang digunakan sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus terhadap aspek semantik bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai suatu organisasi. Model data REA akan memberikan struktur dalam dua cara dalam desain database, yaitu · Dengan mengindentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA · Dengan menentukan bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database tersebut. Dalam model data REA ini akan mengkalisifikasikan entitas ke dalam tiga kategori, yaitu · Sumber Daya (Resource) Merupakan hal-hal yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi. Contohnya : Kas, persediaan dan peralatan. · Kegiatan atau aktivitas bisnis (Event) Merupakan berbagai aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan perusahaan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian. Contohnya kegiatan penjualan, kegiatan penerimaan kas · Pelaku (Agents) Merupakan orang-orang dan organisasi yang terlibat dalam kegiatan yang informasinya ingin di dapatkan untuk tujuan perencanaan ,pengendalian dan evaluasi. Contohnya : pegawai dan pelanggan. Pola Dasar REA (Basic REA Template) pada Model data REA akan menetapkan pola dasar tentang bagaimana ketiga jenis entitas (sumber daya, kegiatan dan pelaku) yang seharusnya berhubungan satu sama lain. Serta untuk setiap entitas kegiatan akan dihubungkan ke sebuah entitas sumber daya. Membangun Diagram REA untuk Satu Siklus Transaksi Membangun diagram REA untuk siklus transaksi tertentu terdiri dari empat langkah, yaitu : 1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan dualitas dasar member untuk menerima, di dalam siklus tersebut. Hal ini berarti bahwa : · Pertukaran ekonomi dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut · Diagram REA untuk siklus pendapatan S&S dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk wajik. 2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal ini berarti bahwa : · Ketika kegiatan yang menjadi pusat perhatian telah ditentukan maka, sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut perlu diidentifikasi. · Kegiatan penjualan dapat diterjemahkan menjadi pemberian persediaan kepada pelanggan. · Kegiatan penerimaan kas pun dapat diterjemahkan sebagai menerima kas dari pelanggan.Setelah menentukan sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut. · Paling tidak selalu terdapat satu pelaku internal (pegawai) dan di sebagian besar kondisi, seorang pelaku eksternal (pelanggan/ pemasok) yang terlibat dalam setiap kegiatan. 3. Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi. Hal ini berarti bahwa : · Langkah ketiga dalam menggambar diagram REA adalah menganalisis kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut dapat dipecah menjadi sebuah kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan pertukaran. · Jika, perlu mengganti kegiatan pertukaran ekonomi aslinya dengan rangkaian kegiatan komitmen maka, pertukaran ekonomi yang dihasilkan berasal dari pemecahan kegiatan tadi. 4. Tetapkan kardinilitas (cardinalities) pada setiap hubungan. Hal ini berarti bahwa : · Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya. · Kardinalitas sering diungkapkan sebagai pasangan nomor di setiap entitas. · Nomor pertama adalah kardinalitas minimum, dan nomor kedua adalah kardinalitas maksimum. · Kardinalitas maksimum dari sebuah hubungan menunjukkan apakah setiap baris dalam entitas dapat dihubungkan lebih dari satu baris dalam entitas lainnya on the other side of the relationship. · Kardinalitas maksimum dapat baik 1 atau N. · Kardinalitas minimum 1 artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu dapat dihubungkan ke hanya satu baris dalam tabel lainnya. · Kardinal maksimum N artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu bisa dihubungkan lebih dari satu baris dalam tabel lainnya sumber : http://dwiasihrahaayu.blogspot.com/2012/12/pembuatan-model-data-dan-desain-database.html?showComment=1382990432703#c5741893947383110686 http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/tugas-ke-4-model-data-dan-desain-database/ http://daraliberty.wordpress.com/2012/03/04/dml-dan-erd/ http://sulastiko.blogspot.com/2011/11/model-data-dan-desain-data-base.html http://trisendi92.blogspot.com/2013/01/pembuatan-model-data-desain-database.html http://fyusrizal.blogspot.com/2013/10/pembuatan-model-data-dan-desain-database.html http://islam-download.net/cara-mudah-cepat/cara-kerja-internet.html http://okagn.wordpress.com/2009/12/16/catatan-kuliah-ksi-lanjut-1-peranan-internet-dalam-e-business/ http://www.waena.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id http://indo-comunity.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-bahasa-pemrograman-dalam.html http://www.g-excess.com/id/pengertian-domain-name-adalah.html http://arisoesman88.blogspot.com/2013/03/e-business-electronic-business.html Make Money at : http://bit.ly/copy_win Make Money at : http://bit.ly/copy_win

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Tugas Softskill SIA (E-Bisnis) Pengertian E-Busines E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau "E-business") adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner. Model e-Business Adapun model – model E- business dapat dikategorikan menjadi Sembilan Model bisnis yaitu : 1. Virtual Storefront, yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan pengirimannya menggunakan sarana – sarana tradisional. seperti jasa posdan kurir. 2. Marketplace Concentrator, yaitu yang memusatkan mengenai informasi produk dan jasa dari beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari, membanding – bandingkan dan kadangkala juga melakukan transaksi pembelian. 3. Information Brokerme, yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga dan ketersediaannya dan terkadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun nilai utamanya adalah informasi yang disediakan. 4. Transaction Broker, yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian, namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi. 5. Electronic Clearinghouses, yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen. 6. Reverse auction, yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang disfesifikasi oleh pembeli. 7. Digital Product Delivery, yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk digital lainnya lewat internet 8. Content Provider, yaitu yang memperoleh pendapatan melalui penyediaan kontan. Jenis E-Business Karakteristik Ø B2C (Business to Customer) · Antar organisasi dan perorangan · Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil · Transaksi satu waktu (tidak sering terjadi) · Secara relatif sederhana Ø B2B (Business to Business), Ø B2G (Business to Government), serta Ø B2E (Business to Education) • Antar – Organisasi · Nilai uang yang dilibatkan lebih besar · Hubungan yang kuat dan berkelanjutan · Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan · Lebih kompleks 4 (Empat) Faktor-Faktor keberhasilan E-Business 1. E-business dan strategi organisasi. Nilai strategis untuk melakukan implementasu e-business tergantung pada tingkat sejauh mana proses tersebut dapat membantu organisasi mengimplementasikan dan mencapai strategi keseluruhan. 2. Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga. Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai produk. 3. Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama. 4. Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya. 5. Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon, surat- menyurat atau pengiriman faks. 6. Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan. Pembuatan Model Data Dan Desain Database Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Tujuan Perancangan Database : · untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya · memudahkan pengertian struktur informasi. · \mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space) Proses Desain Database Di dalam proses desain database terdapat enam langkah dasar, yaitu : · Analisis Persyaratan : memahami dan mengetahui data yang harus disimpan dalam database, aplikasi apa yang harus dibangun di atasnya, jenis operasi apa yang akan digunakan, dst. · Desain Data Base Konseptual : berdasarkan informasi yang diperoleh dari tahap analisis persyaratan inilah dipergunakan untuk mengembangkan deskripsi data menjadi lebih tinggi. Pada langkah ini desainer sering membuat yang anmanya model E-R yang tujuan untuk membuat penyederhanaan gambaran tentang data yang sesuai dengan pemikiran user / pengguna. · Desain Data Base Logika : disinilah proses merubah model E-R skema database yang rasional. Dengan tujuan untuk mendapatkan skema konseptual pada data rasional sehingga sering disebut skema logika. · Perbaikan Skema : pengecekan sekumpulan relasi dalam skema sebelumnya (skema database rasional), supaya dapat menemukan problem yang ada dan memperbaikinya. · Desain Data Base Fisik : pembentukan indeks pada beberapa tabel yang telah dibuatlah pada tahap ini dikerjakan. mengelompokkan tabel atau mendesain ulang yang bersifat substansial terhadap bagian dari skema database. · Desain Aplikasi dan Keamanan : Keseluruhan proyek software yang menggunakan DBMS sebaiknya memperhitungkan faktor-faktor aplikasi yang ada diluar database, seperti enkripsi, digital sinature, dll. Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram - ERD) Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis yang menggambarkan skema database. Diagram ini disebut sebagai ERD karena diagram tersebut menunjukkan berbagai entitas yang dimodelkan dan hubungan antar entitas tersebut. Dan entitas sendiri merupakan segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi. ERD tidak hanya akan menunjukkan isi dari suatu database tetapi secara grafis merupakan model suatu organisasi. Jadi, ERD dapat dipergunakan tidak hanya untuk mendesain database, tetapi juga untuk mendokumentasikan dan memahami database yang telah ada, serta berguna dalam mengubah secara total proses bisnis. Elemen-elemen yang harus ada di dalam ERD, sebagai berikut : 1. Entity (Entitas) Merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang. Entitas ini memiliki dua tipe di dalamnya, yaitu : Ø Entitas kuat, merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lain Ø Entitas lemah, merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaan entitas lain pada suatu relasi. Contoh ERD mengenai Rumah Sakit maka, entitasnya adalah penjaga, perawat dan dokter. 2. Attribute (Atribut) Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips. Terdapat lima jenis atribut yang perlu diketahui, yaitu : Ø Atribut Komposit, ialah suatu atribut yang tidak bias dipecah lagu menjadi atribut yang lebih kecil. Ø Atribut Atomic, ialah suatu atribut yang terdiri atas satu komponen tunggal dan tidak bias diuraikan lagi. Ø Single Valued Attribute, ialah suatu atribut yang hanya punya satu nilai untuk suatu entitas. Ø Multi Valued Attribute, ialah suatu atribut yang dapat terdiri dari sekumpulan nilai untuk entitas Ø Atribut Derivatif, ialah atribut yang dihasilkan dari atribut lain yang tidak berasal dari satu entitas. Contoh jika ERD-nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter maka, atributnya bias berupa No.ID_Dokter, Nama_Dokter, Spesialis_Dokter. 3. Relationship (Hubungan / Relasi) Merupakan suatu hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Contoh Jika ERD-nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter dan pasien. Jadi, entitas dokter ini memiliki relasi dengan entitas pasien sebagai “merawat/ memeriksa/ menyembuhkan”, hal ini berarti bahwa dokter memeriksa/ menyembuhkan pasien atau pasien diperiksa/ disembuhkan oleh dokter. Jadi, di dalam relasinya harus ada hubungan yang pasti pada antar entitas yang berelasi. Hubungan antara entitas menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang terjadi, yaitu : 1. Derajat Relasi atau Kardinalitas Merupakan jumlah anggota entitas yang terdapat di dalam relasi yang terjadi. Pasangan antara anggota entitas A dan B dapat dilakukan sesuai dengan derajat hubungannya, yaitu : · Derajat Hubungan 1 :1 (One to one) Setiap entitas pada himpunan entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B. · Derajat hubungan 1 : M (One to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu dari entitas pada himpunan entitas B tapi, entitas B hanya dapat berhubungna dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B. · Derajat Hubungan M : N (Many to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B dan sebaliknya. Partisipasi Hubungan Partisipasi hubungan menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entitas dalam relasi terjadinya hubungan. Model Data REA (Resources, Data, Events) Model data REA merupakan suatu alat pemodelan konseptual yang secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA yang digunakan sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus terhadap aspek semantik bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai suatu organisasi. Model data REA akan memberikan struktur dalam dua cara dalam desain database, yaitu · Dengan mengindentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA · Dengan menentukan bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database tersebut. Dalam model data REA ini akan mengkalisifikasikan entitas ke dalam tiga kategori, yaitu · Sumber Daya (Resource) Merupakan hal-hal yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi. Contohnya : Kas, persediaan dan peralatan. · Kegiatan atau aktivitas bisnis (Event) Merupakan berbagai aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan perusahaan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian. Contohnya kegiatan penjualan, kegiatan penerimaan kas · Pelaku (Agents) Merupakan orang-orang dan organisasi yang terlibat dalam kegiatan yang informasinya ingin di dapatkan untuk tujuan perencanaan ,pengendalian dan evaluasi. Contohnya : pegawai dan pelanggan. Pola Dasar REA (Basic REA Template) pada Model data REA akan menetapkan pola dasar tentang bagaimana ketiga jenis entitas (sumber daya, kegiatan dan pelaku) yang seharusnya berhubungan satu sama lain. Serta untuk setiap entitas kegiatan akan dihubungkan ke sebuah entitas sumber daya. Membangun Diagram REA untuk Satu Siklus Transaksi Membangun diagram REA untuk siklus transaksi tertentu terdiri dari empat langkah, yaitu : 1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan dualitas dasar member untuk menerima, di dalam siklus tersebut. Hal ini berarti bahwa : · Pertukaran ekonomi dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut · Diagram REA untuk siklus pendapatan S&S dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk wajik. 2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal ini berarti bahwa : · Ketika kegiatan yang menjadi pusat perhatian telah ditentukan maka, sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut perlu diidentifikasi. · Kegiatan penjualan dapat diterjemahkan menjadi pemberian persediaan kepada pelanggan. · Kegiatan penerimaan kas pun dapat diterjemahkan sebagai menerima kas dari pelanggan.Setelah menentukan sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut. · Paling tidak selalu terdapat satu pelaku internal (pegawai) dan di sebagian besar kondisi, seorang pelaku eksternal (pelanggan/ pemasok) yang terlibat dalam setiap kegiatan. 3. Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi. Hal ini berarti bahwa : · Langkah ketiga dalam menggambar diagram REA adalah menganalisis kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut dapat dipecah menjadi sebuah kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan pertukaran. · Jika, perlu mengganti kegiatan pertukaran ekonomi aslinya dengan rangkaian kegiatan komitmen maka, pertukaran ekonomi yang dihasilkan berasal dari pemecahan kegiatan tadi. 4. Tetapkan kardinilitas (cardinalities) pada setiap hubungan. Hal ini berarti bahwa : · Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya. · Kardinalitas sering diungkapkan sebagai pasangan nomor di setiap entitas. · Nomor pertama adalah kardinalitas minimum, dan nomor kedua adalah kardinalitas maksimum. · Kardinalitas maksimum dari sebuah hubungan menunjukkan apakah setiap baris dalam entitas dapat dihubungkan lebih dari satu baris dalam entitas lainnya on the other side of the relationship. · Kardinalitas maksimum dapat baik 1 atau N. · Kardinalitas minimum 1 artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu dapat dihubungkan ke hanya satu baris dalam tabel lainnya. · Kardinal maksimum N artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu bisa dihubungkan lebih dari satu baris dalam tabel lainnya sumber : http://dwiasihrahaayu.blogspot.com/2012/12/pembuatan-model-data-dan-desain-database.html?showComment=1382990432703#c5741893947383110686 http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/tugas-ke-4-model-data-dan-desain-database/ http://daraliberty.wordpress.com/2012/03/04/dml-dan-erd/ http://sulastiko.blogspot.com/2011/11/model-data-dan-desain-data-base.html http://trisendi92.blogspot.com/2013/01/pembuatan-model-data-desain-database.html http://fyusrizal.blogspot.com/2013/10/pembuatan-model-data-dan-desain-database.html http://islam-download.net/cara-mudah-cepat/cara-kerja-internet.html http://okagn.wordpress.com/2009/12/16/catatan-kuliah-ksi-lanjut-1-peranan-internet-dalam-e-business/ http://www.waena.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id http://indo-comunity.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-bahasa-pemrograman-dalam.html http://www.g-excess.com/id/pengertian-domain-name-adalah.html http://arisoesman88.blogspot.com/2013/03/e-business-electronic-business.html Make Money at : http://bit.ly/copy_win Make Money at : http://bit.ly/copy_win

Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Tugas Softskill SIA (E-Bisnis) Pengertian E-Busines E-bisnis (Inggris: Electronic Business, atau "E-business") adalah kegiatan bisnis yang dilakukan secara otomatis dan semiotomatis dengan menggunakan sistem informasi komputer. Istilah yang pertama kali diperkenalkan oleh Lou Gerstner. Model e-Business Adapun model – model E- business dapat dikategorikan menjadi Sembilan Model bisnis yaitu : 1. Virtual Storefront, yang menjual produk fisik atau jasa secara online, sedangkan pengirimannya menggunakan sarana – sarana tradisional. seperti jasa posdan kurir. 2. Marketplace Concentrator, yaitu yang memusatkan mengenai informasi produk dan jasa dari beberapa produsen pada satu titik sentral. Pembeli dapat mencari, membanding – bandingkan dan kadangkala juga melakukan transaksi pembelian. 3. Information Brokerme, yaitu menyediakan informasi mengenai produk, harga dan ketersediaannya dan terkadang menyediakan fasilitas transaksi. Namun nilai utamanya adalah informasi yang disediakan. 4. Transaction Broker, yaitu pembeli dapat mengamati berbagai tarif dan syarat pembelian, namun aktifitas bisnis utamanya adalah memfasilitasi transaksi. 5. Electronic Clearinghouses, yaitu menyediakan suasana seperti tempat lelang produk, dimana harga dan ketersediaan selalu berubah tergantung pada reaksi konsumen. 6. Reverse auction, yaitu konsumen mengajukan tawaran kepada berbagai penjual untuk membeli barang atau jasa dengan harga yang disfesifikasi oleh pembeli. 7. Digital Product Delivery, yaitu menjual dan mengirim perangkat lunak, multimedia, dan produk digital lainnya lewat internet 8. Content Provider, yaitu yang memperoleh pendapatan melalui penyediaan kontan. Jenis E-Business Karakteristik Ø B2C (Business to Customer) · Antar organisasi dan perorangan · Nilai uang yang dilibatkan lebih kecil · Transaksi satu waktu (tidak sering terjadi) · Secara relatif sederhana Ø B2B (Business to Business), Ø B2G (Business to Government), serta Ø B2E (Business to Education) • Antar – Organisasi · Nilai uang yang dilibatkan lebih besar · Hubungan yang kuat dan berkelanjutan · Pemberian kredit oleh penjual ke pelanggan · Lebih kompleks 4 (Empat) Faktor-Faktor keberhasilan E-Business 1. E-business dan strategi organisasi. Nilai strategis untuk melakukan implementasu e-business tergantung pada tingkat sejauh mana proses tersebut dapat membantu organisasi mengimplementasikan dan mencapai strategi keseluruhan. 2. Pembeli dan Inbound Logistic. Internet dapat meningkatkan aktifitas pembeli dengan cara mempermudah perusahaan mengidentifikasi calon pemasok dan membandingkan harga. Data mengenai pembelian yang dilakukan sub unit organisasi yang berbeda dapat disentralisasikan, sehingga memungkinkan organisasi untuk menetapkan pembelian total diseluruh dunia atas berbagai produk. 3. Operasi internal, sumber daya manusia, dan infrastuktur. Teknologi komunikasi tingkat lanjut dapat secara signifikan meningkatkan effisiensi operasi internal. Peningkatan akses ke informasi juga dapat secara signifikan meningkatkan perencanaan. Pada sumber daya manusia, aktifitas ini mendukung untuk effisiensi dan efektifitas dalam aktifitas utama. 4. Outbound Logistic. Akses yang tepat waktu dan akurat atas informasi rinci tentang pengiriman memungkinkan penjual mengurangi biaya tranportasi melalui cara pengiriman gabungan ke para pelanggan yang dekat lokasinya satu dengan yang lainnya. Informasi yang lebih tepat waktu tentang penjualan dapat membantu pabrik mengoptimalkan jumlah persediaan yang ditanggungnya. 5. Penjualan dan Pemasaran. Perusahaan dapat menciptakan katalog elektronik di Website mereka untuk mengotomatisasikan input pesanan penjualan. Kemampuan ini tidak hanya memungkinkan para pelanggan menyampaikan pesanan saat mereka menginginkannya, tetapi juga dapat secara signifikan mengurangi jumlah staf dengan cara meniadakan telepon, surat- menyurat atau pengiriman faks. 6. Pelayanan dan dukungan Purnajual. E-business dapat secara signifikan meningkatkan kualitas dukungan purnajual ke para pelanggan. Pembuatan Model Data Dan Desain Database Perancangan Database adalah proses untuk menentukan isi dan pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan sistem. Tujuan Perancangan Database : · untuk memenuhi informasi yang berisikan kebutuhan-kebutuhan user secara khusus dan aplikasi-aplikasinya · memudahkan pengertian struktur informasi. · \mendukung kebutuhan-kebutuhan pemrosesan dan beberapa obyek penampilan (response time, processing time, dan storage space) Proses Desain Database Di dalam proses desain database terdapat enam langkah dasar, yaitu : · Analisis Persyaratan : memahami dan mengetahui data yang harus disimpan dalam database, aplikasi apa yang harus dibangun di atasnya, jenis operasi apa yang akan digunakan, dst. · Desain Data Base Konseptual : berdasarkan informasi yang diperoleh dari tahap analisis persyaratan inilah dipergunakan untuk mengembangkan deskripsi data menjadi lebih tinggi. Pada langkah ini desainer sering membuat yang anmanya model E-R yang tujuan untuk membuat penyederhanaan gambaran tentang data yang sesuai dengan pemikiran user / pengguna. · Desain Data Base Logika : disinilah proses merubah model E-R skema database yang rasional. Dengan tujuan untuk mendapatkan skema konseptual pada data rasional sehingga sering disebut skema logika. · Perbaikan Skema : pengecekan sekumpulan relasi dalam skema sebelumnya (skema database rasional), supaya dapat menemukan problem yang ada dan memperbaikinya. · Desain Data Base Fisik : pembentukan indeks pada beberapa tabel yang telah dibuatlah pada tahap ini dikerjakan. mengelompokkan tabel atau mendesain ulang yang bersifat substansial terhadap bagian dari skema database. · Desain Aplikasi dan Keamanan : Keseluruhan proyek software yang menggunakan DBMS sebaiknya memperhitungkan faktor-faktor aplikasi yang ada diluar database, seperti enkripsi, digital sinature, dll. Diagram Hubungan Entitas (Entity Relationship Diagram - ERD) Diagram hubungan entitas merupakan suatu teknik grafis yang menggambarkan skema database. Diagram ini disebut sebagai ERD karena diagram tersebut menunjukkan berbagai entitas yang dimodelkan dan hubungan antar entitas tersebut. Dan entitas sendiri merupakan segala sesuatu yang informasinya ingin dikumpulkan dan disimpan oleh organisasi. ERD tidak hanya akan menunjukkan isi dari suatu database tetapi secara grafis merupakan model suatu organisasi. Jadi, ERD dapat dipergunakan tidak hanya untuk mendesain database, tetapi juga untuk mendokumentasikan dan memahami database yang telah ada, serta berguna dalam mengubah secara total proses bisnis. Elemen-elemen yang harus ada di dalam ERD, sebagai berikut : 1. Entity (Entitas) Merupakan objek yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat dibedakan dari sesuatu yang lain. Simbol dari entitas ini biasanya digambarkan dengan persegi panjang. Entitas ini memiliki dua tipe di dalamnya, yaitu : Ø Entitas kuat, merupakan entitas yang tidak memiliki ketergantungan dengan entitas lain Ø Entitas lemah, merupakan entitas yang kemunculannya tergantung pada keberadaan entitas lain pada suatu relasi. Contoh ERD mengenai Rumah Sakit maka, entitasnya adalah penjaga, perawat dan dokter. 2. Attribute (Atribut) Setiap entitas pasti mempunyai elemen yang disebut atribut yang berfungsi untuk mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Isi dari atribut mempunyai sesuatu yang dapat mengidentifikasikan isi elemen satu dengan yang lain. Gambar atribut diwakili oleh simbol elips. Terdapat lima jenis atribut yang perlu diketahui, yaitu : Ø Atribut Komposit, ialah suatu atribut yang tidak bias dipecah lagu menjadi atribut yang lebih kecil. Ø Atribut Atomic, ialah suatu atribut yang terdiri atas satu komponen tunggal dan tidak bias diuraikan lagi. Ø Single Valued Attribute, ialah suatu atribut yang hanya punya satu nilai untuk suatu entitas. Ø Multi Valued Attribute, ialah suatu atribut yang dapat terdiri dari sekumpulan nilai untuk entitas Ø Atribut Derivatif, ialah atribut yang dihasilkan dari atribut lain yang tidak berasal dari satu entitas. Contoh jika ERD-nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter maka, atributnya bias berupa No.ID_Dokter, Nama_Dokter, Spesialis_Dokter. 3. Relationship (Hubungan / Relasi) Merupakan suatu hubungan alamiah yang terjadi antara satu atau lebih entitas. Contoh Jika ERD-nya mengenai Rumah Sakit dan entitasnya adalah dokter dan pasien. Jadi, entitas dokter ini memiliki relasi dengan entitas pasien sebagai “merawat/ memeriksa/ menyembuhkan”, hal ini berarti bahwa dokter memeriksa/ menyembuhkan pasien atau pasien diperiksa/ disembuhkan oleh dokter. Jadi, di dalam relasinya harus ada hubungan yang pasti pada antar entitas yang berelasi. Hubungan antara entitas menyangkut dua komponen yang menyatakan jalinan ikatan yang terjadi, yaitu : 1. Derajat Relasi atau Kardinalitas Merupakan jumlah anggota entitas yang terdapat di dalam relasi yang terjadi. Pasangan antara anggota entitas A dan B dapat dilakukan sesuai dengan derajat hubungannya, yaitu : · Derajat Hubungan 1 :1 (One to one) Setiap entitas pada himpunan entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B. · Derajat hubungan 1 : M (One to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan lebih dari satu dari entitas pada himpunan entitas B tapi, entitas B hanya dapat berhubungna dengan satu entitas saja pada himpunan entitas B. · Derajat Hubungan M : N (Many to many) Setiap entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B dan sebaliknya. Partisipasi Hubungan Partisipasi hubungan menyatakan sifat keterlibatan tiap anggota entitas dalam relasi terjadinya hubungan. Model Data REA (Resources, Data, Events) Model data REA merupakan suatu alat pemodelan konseptual yang secara khusus dipergunakan dalam desain database SIA yang digunakan sebagai alat pembuatan model konseptual yang fokus terhadap aspek semantik bisnis yang mendasari aktivitas rantai nilai suatu organisasi. Model data REA akan memberikan struktur dalam dua cara dalam desain database, yaitu · Dengan mengindentifikasi entitas apa yang seharusnya dimasukkan ke dalam database SIA · Dengan menentukan bagaimana membuat struktur antar entitas dalam database tersebut. Dalam model data REA ini akan mengkalisifikasikan entitas ke dalam tiga kategori, yaitu · Sumber Daya (Resource) Merupakan hal-hal yang memiliki nilai ekonomi bagi organisasi. Contohnya : Kas, persediaan dan peralatan. · Kegiatan atau aktivitas bisnis (Event) Merupakan berbagai aktivitas bisnis yang informasinya ingin dikumpulkan perusahaan untuk tujuan perencanaan dan pengendalian. Contohnya kegiatan penjualan, kegiatan penerimaan kas · Pelaku (Agents) Merupakan orang-orang dan organisasi yang terlibat dalam kegiatan yang informasinya ingin di dapatkan untuk tujuan perencanaan ,pengendalian dan evaluasi. Contohnya : pegawai dan pelanggan. Pola Dasar REA (Basic REA Template) pada Model data REA akan menetapkan pola dasar tentang bagaimana ketiga jenis entitas (sumber daya, kegiatan dan pelaku) yang seharusnya berhubungan satu sama lain. Serta untuk setiap entitas kegiatan akan dihubungkan ke sebuah entitas sumber daya. Membangun Diagram REA untuk Satu Siklus Transaksi Membangun diagram REA untuk siklus transaksi tertentu terdiri dari empat langkah, yaitu : 1. Identifikasi pasangan kegiatan pertukaran ekonomi yang mewakili hubungan dualitas dasar member untuk menerima, di dalam siklus tersebut. Hal ini berarti bahwa : · Pertukaran ekonomi dasar dalam siklus pendapatan melibatkan penjualan barang dagangan atau pelayanan, serta serangkaian penerimaan kas sebagai pembayaran dalam penjualan tersebut · Diagram REA untuk siklus pendapatan S&S dengan membuat entitas kegiatan penjualan dan penerimaan kas dalam bentuk persegi panjang, dan hubungan dualitas ekonomi antara mereka, dalam bentuk wajik. 2. Identifikasi sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan pertukaran ekonomi dan para pelaku yang terlibat dalam kegiatan tersebut. Hal ini berarti bahwa : · Ketika kegiatan yang menjadi pusat perhatian telah ditentukan maka, sumber daya yang dipengaruhi oleh kegiatan tersebut perlu diidentifikasi. · Kegiatan penjualan dapat diterjemahkan menjadi pemberian persediaan kepada pelanggan. · Kegiatan penerimaan kas pun dapat diterjemahkan sebagai menerima kas dari pelanggan.Setelah menentukan sumber daya yang dipengaruhi oleh setiap kegiatan, langkah selanjutnya yang perlu dilakukan adalah mengidentifikasi pelaku yang terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut. · Paling tidak selalu terdapat satu pelaku internal (pegawai) dan di sebagian besar kondisi, seorang pelaku eksternal (pelanggan/ pemasok) yang terlibat dalam setiap kegiatan. 3. Analisis setiap kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut harus dipecah menjadi suatu kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan kegiatan pertukaran ekonomi. Hal ini berarti bahwa : · Langkah ketiga dalam menggambar diagram REA adalah menganalisis kegiatan pertukaran ekonomi untuk menetapkan apakah kegiatan tersebut dapat dipecah menjadi sebuah kombinasi dari satu atau lebih kegiatan komitmen dan pertukaran. · Jika, perlu mengganti kegiatan pertukaran ekonomi aslinya dengan rangkaian kegiatan komitmen maka, pertukaran ekonomi yang dihasilkan berasal dari pemecahan kegiatan tadi. 4. Tetapkan kardinilitas (cardinalities) pada setiap hubungan. Hal ini berarti bahwa : · Kardinalitas menunjukkan bagaimana perumpamaan dalam satu entitas dapat dihubungkan ke perumpamaan tertentu dalam entitas lainnya. · Kardinalitas sering diungkapkan sebagai pasangan nomor di setiap entitas. · Nomor pertama adalah kardinalitas minimum, dan nomor kedua adalah kardinalitas maksimum. · Kardinalitas maksimum dari sebuah hubungan menunjukkan apakah setiap baris dalam entitas dapat dihubungkan lebih dari satu baris dalam entitas lainnya on the other side of the relationship. · Kardinalitas maksimum dapat baik 1 atau N. · Kardinalitas minimum 1 artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu dapat dihubungkan ke hanya satu baris dalam tabel lainnya. · Kardinal maksimum N artinya bahwa setiap baris dalam tabel itu bisa dihubungkan lebih dari satu baris dalam tabel lainnya sumber : http://dwiasihrahaayu.blogspot.com/2012/12/pembuatan-model-data-dan-desain-database.html?showComment=1382990432703#c5741893947383110686 http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2011/11/tugas-ke-4-model-data-dan-desain-database/ http://daraliberty.wordpress.com/2012/03/04/dml-dan-erd/ http://sulastiko.blogspot.com/2011/11/model-data-dan-desain-data-base.html http://trisendi92.blogspot.com/2013/01/pembuatan-model-data-desain-database.html http://fyusrizal.blogspot.com/2013/10/pembuatan-model-data-dan-desain-database.html http://islam-download.net/cara-mudah-cepat/cara-kerja-internet.html http://okagn.wordpress.com/2009/12/16/catatan-kuliah-ksi-lanjut-1-peranan-internet-dalam-e-business/ http://www.waena.org/index2.php?option=com_content&do_pdf=1&id http://indo-comunity.blogspot.com/2011/01/jenis-jenis-bahasa-pemrograman-dalam.html http://www.g-excess.com/id/pengertian-domain-name-adalah.html http://arisoesman88.blogspot.com/2013/03/e-business-electronic-business.html Make Money at : http://bit.ly/copy_win Make Money at : http://bit.ly/copy_win

Make Money at : http://bit.ly/copy_win