Pembuatan model data dan desai database merupakan bagian dari system
informasi akuntansi(SIA) untuk mengetahui Bagaimana kita dapat
mendokumentasikan SIA yang mengimplementasikan sebagai database
relasional? Dibawah ini penjelasannya.
Ada Enam lagkah dasar dalam mendesain dan mengimplementasikan system database ,yaitu :
1.Identifikasi kebutuhan informasi para pemakai
2.Tahap pertama terdiri dari perencanaan awal untuk kebutuhan dan kelayakan pengembangan system baru
3.Pengembangan berbagai skema berbeda untuk system yang baru pada tingkat konseptual eksternal dan Internal
4.Penerjemahan
skema tingkat internal ke struktur database sesungguhnya yang akan
diimplementasikan ke dalam system yang baru tersebut
5.Mentransfer semua data dari system sebelumnya ke database SIA yang baru
6.Penggunaan dan pemeliharaan system yang baru.
Setelah
mengetahui langkah dasar mendesain dan mengimplementasikan system
database, mari kita simak pengertian dari MODEL DATA REA.
Model Data REA
Pembuatan model data adalah proses mendefinisikan database tepat dan
merepresentasikan keseluruhan aspek organisasi dan memasukan interaksi
dengan lingkungan luar.
REA(Sumber
daya,Data,Kegiatan) data model adalah pusat alat kesatuan model bisnis
yang berkaitan dibawah aktivitas rangkaian nilai organisasi.
Pembuatan model data dalam proses desain database
Sebenarnya dalam pembuatan model data bisa dengan bagan ataupun penjelasan secara tulisan. kali ini saya akan menjelaskan mengenai pembuatan model data dalam proses desain menggunakan kata-kata/tulisan.
Sebenarnya dalam pembuatan model data bisa dengan bagan ataupun penjelasan secara tulisan. kali ini saya akan menjelaskan mengenai pembuatan model data dalam proses desain menggunakan kata-kata/tulisan.
Untuk membuat model data dibagi menjadi 2 proses,yang pertama proses
Perencanaan dan Operasi dan Pemeliharaan.
Perencanaan
sebelum membuat model data dalam database haruslah membuat perencanaan.
Setelah
perencanaan telah dibuat dan mau dibuat seperti apa lalu melakukan
analisis persyaratan,yang meliputi syarat apasaja yang harus terpenuhi.
Setelah itu maka lakukan Pendesaian model data.
Operasi dan Pemeliharaan
pada proses ini operasi dan pemeliharaan model data dalam desain database dilakukan.
Dan setelah melakukan operasi dan pemeliharaan maka langsung di implementasikan dengan menuliskan pengkodean.
Untuk pembuatan model terjadi diantara proses analisis dan desain.
1.Perencanaan
Sebelum
membuat model data dalam database haruslah membuat perencanaan.Setelah
perencanaan telah dibuat dan mau dibuat seperti apa lalu melakukan
analisis persyaratan,yang meliputi syarat apasaja yang harus terpenuhi.
Setelah itu maka lakukan Pendesaian model data.
2.Operasi dan Pemeliharaan
pada proses
ini operasi dan pemeliharaan model data dalam desain database
dilakukan.Dan setelah melakukan operasi dan pemeliharaan maka langsung
di implementasikan dengan menuliskan pengkodean.
Untuk pembuatan model terjadi diantara proses analisis dan desain.
Sumber:http://dwiasihrahaayu.blogspot.com/2012/12/pembuatan-model-data-dan-desain database.html?showComment=1382990432703#c5741893947383110686
Tugas Softskill (audit
sistem SIA bebasis teknologi informasi) A. Ruang lingkup audit sistem
infromasi Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk
meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta
efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit
manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan
operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi
bisnis perusahaan secara keseluruhan ditujukan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Bagaimana pengelolaan berbagai program/aktivitas pada setiap
fungsi bisnis perusahaan, apakah sudah dikelola dengan prinsip-prinsip
kehematan, efisiensi, dan secara efektif dapat mencapai tujuannya? Hal
ini merupakan kajian dari audit manajemen. Audit manajemen pada berbagai
fungsi perusahaan dan ruang lingkup auditnya akan diuraikan lebih
lanjut di bagian berikut. Ø Audit Manajemen pada fungsi Pemasaran Audit
manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap
program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui
pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Disamping itu, audit
juga dilakukan terhadap bagaimana perusahaan menetapkan strategi
pemasarannya apakah sudah sesuai dengan lingkungan pemasaran yang
dihadapi perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan
yang secara internal dihadapi perusahaan. Beberapa ruang lingkup audit
manajemen pemasaran meliputi : a. Lingkungan pemasaran Menekankan audit
pada analisis terhadap kondisi ekonomi makro yang berpengaruh baik
secara langsung maupun tidak langsung kepada aktivitas pemasaran
perusahaan. b. Strategi Pemasaran Menekankan kepada penelaahan terhadap
tujuan dan strategi pemasaran c. Organisasi PemasaranMenekankan pada
penilaian terhadap kemampuan struktur organisasi pemasaran dalam
menerapkan strategi yang telah ditetapkan. d. Produktivitas Pemasaran
Menekankan pada pengujian terhadap berbagai program/aktivitas pemasaran
dan pengeluaran biaya yang berkaitan dengan aktivitas tersebut. e.
Fungsi Pemasaran Menekankan audit pada penilaian terhadap berbagai unsur
bauran pemasaran yang ditetapkan perusahaan. Ø Audit Manajemen pada
fungsi produksi dan operasi Audit Manajemen pada fungsi ini bertujuan
untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan
berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi
perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk
menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan
efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini
meliputi : 1. Perencanaan produksi 2. Pengendalian kualitas (quality
control) 3. Produktivitas dan efisiensi. 4. Metode dan standar kerja. 5.
Pemeliharaan peralatan 6. Organisasi manajemen produksi dan operasi. 7.
Plant dan layout 3. Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan
SDM perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisien, dan
efektif. Ruang lingkup pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses
SDM yang meliputi: 1. Perencanaan tenaga kerja 2. Penerimaan
(rekrutment) karyawan 3. Seleksi 4. Orientasi dan penempatan 5.
Pelatihan dan pengembangan 6. Penilaian kerja 7. Pengembangan karir 8.
Sistem imbalan dan kompensasi 9. Perlindungan karyawan 10. Hubungan
karyawan 11. Pemutusan hubungan kerja (PHK) Ø Audit Manajemen Pada
fungsi Sistem Informasi Audit manajemen pada fungsi system informasi
menekankan pada penilaian terhadap keandalan system informasi yang
dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang
diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi mencerminkan
system pengendalian yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu,
keandalan system suatu system informasi berhubungan erat dengan
keandalan system pengendalian yang diterapkan perusahaan. Untuk menilai
keandalan system informasi ini dapat dilihat apakah tujuan pengendalian
di dalam perusahaan telah tercapai atau tidak. Dengan berkembangnya
teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini
diarahkan untuk audit system informasi yang berbasis computer (EDP).
Ruang lingkup audit ini meliputi : 1. Dukungan satuan pengolah data. 2.
Perencanaan pengolahan data 3. Organisasi pengolahan data 4.
Pengendalian pengolahan data 5. Audit Manajemen lingkungan Ø Ruang
lingkup audit sistem informasi personalia Pada umumnya yang dilaksanakan
dalam suatu perusahaan mengenai tugas-tugas personalia ada tiga yaitu:
1. Procuring(mendapatkan karyawan) a. memperoleh tenaga kerja b. membuat
anggaran tenaga kerja c. menarik tenaga kerja d. membuat
JOBhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png analysis,
job description, dan job specification e. menetapkan dan menghubungi
sumber-sumber tenaga kerja f. mengadakan seleksi terhadap calon tenaga
kerja Ø Developing(mengembangkan karyawan) a. memajukan atau
mengembangkan tenaga kerja b. melatih dan mendidik tenaga kerja c.
mempromiosikan dan memindahkan tenaga kerja d. mengadakan penilaian
kecakapan tenaga kerja Ø Mantaining (mempertahankan karywawan) a.
memanfaatkan tenaga kerja b. memberhentikan tenaga kerja c. memensiunkan
tenaga kerja d. memberi kompensasi e. mengurus kesejagteraan pegawai
termasuk pembayaran upah, perumahan, rekreasi, pengobatan Audit secara
logis dimulai dengan mereview kerja departemen sumberdaya. Untuk
memeriksa hanya beberapa aspek system manajemen personalia, auditor bisa
mengabaikan topik-topik lain. Tim audit hendaknya : 1.
Mengidentifikasikan siapa yang bertanggung jawab atas setiap kegiatan 2.
Menentukan sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh setiap kegiatan 3.
Mereview berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang digunakan untuk
mencapai sasaran-sasaran tersebut. 4. Menentukan besarnya sample
catatan-catatan dalam system informasi personalia untuk mempelajari
apakah kebijaksanaan dan prosedur diikuti secara besar 5. Menyiapkan
laporan audit 6. Mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap
kesalahan-kesalahan dalam sasaran, kebijaksanaan dan prosedur. 7.
Melaksanakan tindak lanjut untuk memastikan apakah masalah-masalah
temuan audit telah dipecahkan. B. Langkah-langkah untuk melakukan Audit
Teknologi Sistem Informasi Ø Apakah kebijakan keamanan (security policy)
memadai dan efektif ? a. Jika data dipegang oleh vendor, periksa
laporan ttg kebijakan dan prosedural yg terikini dr external auditor b.
Jika sistem dibeli dari vendor, periksa kestabilan finansial c.
Memeriksa persetujuan lisen (license agreement) Ø Kontrol keamanan fisik
a. Periksa apakah keamanan fisik perangkat keras dan penyimpanan data
memadai b. Periksa apakah backup administrator keamanan sudah memadai
(trained,tested) c. Periksa apakah rencana kelanjutan bisnis memadai dan
efektif d. Periksa apakah asuransi perangkat-keras, OS, aplikasi, dan
data memadai Ø Kontrol keamanan logikal a. Periksa apakah password
memadai dan perubahannya dilakukan reguler b. Apakah administrator
keamanan memprint akses kontrol setiap user c. Memeriksa dan
mendokumentasikan parameter keamanan default d. Menguji fungsionalitas
sistem keamanan (password, suspend userID, etc) e. Memeriksa apakah
password file / database disimpan dalam bentuk tersandi dan tidak dapat
dibuka oleh pengguna umum f. Memeriksa apakah data sensitif tersandi
dalam setiap phase dalam prosesnya g. Memeriksa apakah prosedur
memeriksa dan menganalisa log memadai h. Memeriksa apakah akses kontrol
remote (dari tempat yang lain) memadai: (VPN, i. CryptoCard, SecureID,
etc) - Menguji Kontrol Operasi a. Memeriksa apakah tugas dan job
description memadai dalam semua tugas dalam operasi tsb. b. Memeriksa
apakah ada problem yang signifikan c. Memeriksa apakah control yang
menjamin fungsionalitas sistem informasi telah memadai PENGENDALIAN SIA
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang
menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi
sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang
dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain : · Mengumpulkan dan
menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. · Memproses data menjadi
into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
· Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. 1. Penilaian
Resiko Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko yang
dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintegrasi
dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya,
agar organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga harus
membuat mekanisme unuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola
risiko yang terkait.. Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh
resiko antara lain perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan,
perubahan peraturan, perubahan factor ekonomi seperti perubahan suku
bunga, dan pelanggaran karyawan terhadap prosedur perusahaan. Setelah
resiko dapat diidentifikasi, maka dapat dilakukan analisis untuk
memperkirakan besarnya pengaruh dari resiko tersbut serta tingkat
kemungkinan terjadinya, dan menentukan tindakan-tindakan untuk
meminimumkannya. 2. pengertian dan luang linkup pengendalian ancaman
ancaman terhadap SIA Sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan
sumberdaya yang diatur untuk mengubah data transaksi keuangan menjadi
informasi keuangan (akuntansi). Produktivitas perusahaan dapat
ditingkatkan dengan sistem informasi akuntansi yang baik. Ruang lingkup
SIA: Ruang lingkup Implementasi aplikasi Sikompak pada Bagian
Akuntansi/Pembukuan meliputi pencatatan dan pengolahan data atas
transaksi keuangan yang meliputi penjurnalan, posting hingga
menghasilkan laporan keuangan perusahaan (General Ledger System). Ruang
lingkup Sistem Informasi Aktiva Tetap dan Persediaan terdiri dari mutasi
penambahan dan pengurangan pada aktiva tetap dan persediaan serta
perhitungan penyusutan dan nilai buku aktiva tetap. Ruang Lingkup
implementasi Billing System yang telah terkomputerisasi terdiri dari
beberapa sub-sistem antara lain sub-sistem penyambungan baru, sub-sistem
administrasi rekening, sub-sistem pelayanan pelanggan (customer
service) dan sub-sistem penagihan dan penerimaan kas. 3. Langkah
Pengendalian SIA Terdiri dari struktur organisasi dan prosedur-prosedur
serta catatan-catatan yang berkaitan dengan pengamanan aktiva dan dapat
dipercayanya catatan financial, dan konsekuensinya, organisassi,
prosedur,dan catatan-cataan itu disusun untuk memberikan jaminan yang
cukup dalam arti : Transaks-transasidilkasanakan sesuai dengan
pengesahan (otorisasi) manajemen yang umum maupun yang khusus.
Transaksi-transaksi dicatat untuk (1) memungkinkan penyusunan laporan
keuangan yang sesuai dengan prinsip auntansiyang umunya diterima atau
kriteria-kriteria lain yang perlu untuk laporan-laporan tersebut dan (2)
menunjukkan pertanggungjawaban atas aktiva. · Access(penggunaan) aktiva
hanya diperbolehkan bilasesuai dengan otorisasi manajemen ·
Tanggung-jawab atas aktiva (menurut catatan) dibandingkan dengan aktiva
yang ada setiap waktu tertentu dan diambil tindakan yang perlu bila ada
perbedaan-perbedaan. Prosedur pengendalian diterapkan untuk memberikan
jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan tercapai, termasuk
penggelapan. Diantara prosedur-prosedur itu adalah: a) Pegawai yang
kompeten, perputaran tugas, dan cuti wajib. b) Pemisahan tanggung jawab
untuk operasi yang berkaitan. c) Pemisahan operasi, pengamanan aktiva,
dan akuntansi. d) Prosedur pembuktian dan pengamanan. e) Pemantauan 4.
Dasar Sistem Akuntansi Sistem akuntansi (accounting system) adalah
metode dan prosedur untuk mengupulkan, mengklasifikasikan,
mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah
perusahaan. Sistem akuntansi berkembang melalui tiga langkah ketika
perusahaan dan mengalami perubahan. Langkah pertama, analisis (analysis)
terdiri dari 1) identifikasi kebutuhan dari pihak-pihak yang
membutuhkan laporan keuangan 2) penentuan bagaimana system akan
menyajikan informasi tersebut. Langkah kedua, sistem akuntansi didesain
(desaigned) sehingga mampu memenuhi kebutuhan para pengguna. Pada
langkah terakhir, system akuntansi diterapkan (implemented) dan
digunakan. Pengendalian internal dan metode pengolahan data merupakan
hal yang mendasar dalam sistem akuntansi. Pengendalian internal
(internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva
perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha
yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah
diikuti. 2) Pengendalian Internal Tujuan pengendalian internal adalah
memberikan jaminan yang wajar bahwa: a) Aktiva dilindungi dan digunakan
untuk pencapaian tujuan usaha. b) Informasi bisnis akurat. c) Karyawan
mematuhi peraturan dan ketentuan. Pengendalian internal dapat melindungi
aktiva dari pencurian, penggelapan, atau penempatan aktiva pada lokasi
yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran serius terhadap pengendalian
internal adalah penggelapan oleh karyawan Unsur-unsur pengendalian
internal (elements of internal control) adalah: a.Lingkungan
pengendalian Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh
sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian yang
faktornya antara lain dipengaruhi oleh falsafah dan gaya operasi
manajemen. Selain itu, struktur organisasi usaha yang merupakan kerangka
dasar untuk perencanaan dan pengendalian operasi juga mempengaruhi
lingkungan pengendalian. Kebijakan personalia meliputi perekrutan,
pelatihan, evaluasi, penetapan gaji, dan promosi karyawan juga
mempengaruhi lingkungan pengendalian. b.Penilaian resiko Semua
organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh resiko antara lain perubahan
tuntutan pelanggan, ancaman persaingan, perubahan peraturan, perubahan
factor ekonomi seperti perubahan suku bunga, dan pelanggaran karyawan
terhadap prosedur perusahaan. Setelah resiko dapat diidentifikasi, maka
dapat dilakukan analisis untuk memperkirakan besarnya pengaruh dari
resiko tersbut serta tingkat kemungkinan terjadinya, dan menentukan
tindakan-tindakan untuk meminimumkannya. c.Prosedur pengendalian
Prosedur pengendalian diterapkan untuk memberikan jaminan yang wajar
bahwa sasaran bisnis akan tercapai, termasuk penggelapan. Diantara
prosedur-prosedur itu adalah: Pegawai yang kompeten, perputaran tugas,
dan cuti wajib. Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan.
Pemisahan operasi, pengamanan aktiva, dan akuntansi. Prosedur pembuktian
dan pengamanan. d.Pemantauan Pemantauan terhadap system pengendalian
internal akan mengidentifikasi dimana letak kelemahannya dan memperbaiki
efektivitas pengendalian tersebut. e.Informasi dan komunikasi Informasi
yang valid mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur
pengendalian, dan pemantauan diperlukan oleh manajemen untuk
mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan
pelaporan serta peraturan yang berlaku. sumber :
http://erick-way.blogspot.com/2013/01/langkah-langkah-untuk-melakukan-audit.html
http://encal.blogspot.com/2012/06/ruang-lingkup-audit-sistem-informasi.html
http://muhamadekafahrulrozi.blogspot.com/2013/11/pengendalian-dan-sia-sistem-informasi.html
http://wijiraharjo.wordpress.com/2007/12/10/sistem-akuntansi-dan-pengendalian-internal/
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Tugas Softskill (audit
sistem SIA bebasis teknologi informasi) A. Ruang lingkup audit sistem
infromasi Sesuai dengan tujuannya, audit manajemen dilaksanakan untuk
meningkatkan ekonomisasi, efisiensi pengelolaan sumber daya, serta
efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Oleh karena itu, audit
manajemen diarahkan untuk menilai secara keseluruhan pengelolaan
operasional objek audit, baik fungsi manajerial (perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian) maupun fungsi-fungsi
bisnis perusahaan secara keseluruhan ditujukan untuk mencapai tujuan
perusahaan. Bagaimana pengelolaan berbagai program/aktivitas pada setiap
fungsi bisnis perusahaan, apakah sudah dikelola dengan prinsip-prinsip
kehematan, efisiensi, dan secara efektif dapat mencapai tujuannya? Hal
ini merupakan kajian dari audit manajemen. Audit manajemen pada berbagai
fungsi perusahaan dan ruang lingkup auditnya akan diuraikan lebih
lanjut di bagian berikut. Ø Audit Manajemen pada fungsi Pemasaran Audit
manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai bagaimana setiap
program/aktivitas pemasaran yang dilakukan mencapai tujuannya melalui
pengelolaan sumber daya yang ekonomis dan efisien. Disamping itu, audit
juga dilakukan terhadap bagaimana perusahaan menetapkan strategi
pemasarannya apakah sudah sesuai dengan lingkungan pemasaran yang
dihadapi perusahaan, intensitas persaingan, dan berbagai keterbatasan
yang secara internal dihadapi perusahaan. Beberapa ruang lingkup audit
manajemen pemasaran meliputi : a. Lingkungan pemasaran Menekankan audit
pada analisis terhadap kondisi ekonomi makro yang berpengaruh baik
secara langsung maupun tidak langsung kepada aktivitas pemasaran
perusahaan. b. Strategi Pemasaran Menekankan kepada penelaahan terhadap
tujuan dan strategi pemasaran c. Organisasi PemasaranMenekankan pada
penilaian terhadap kemampuan struktur organisasi pemasaran dalam
menerapkan strategi yang telah ditetapkan. d. Produktivitas Pemasaran
Menekankan pada pengujian terhadap berbagai program/aktivitas pemasaran
dan pengeluaran biaya yang berkaitan dengan aktivitas tersebut. e.
Fungsi Pemasaran Menekankan audit pada penilaian terhadap berbagai unsur
bauran pemasaran yang ditetapkan perusahaan. Ø Audit Manajemen pada
fungsi produksi dan operasi Audit Manajemen pada fungsi ini bertujuan
untuk melakukan pengujian terhadap ketaatan perusahaan dalam menerapkan
berbagai aturan dan kebijakan yang telah ditetapkan dalam operasi
perusahaan. Di samping itu, audit pada fungsi ini juga ditujukan untuk
menilai ekonomisasi dan efisiensi pengelolaan sumber daya dan
efektivitas pencapaian tujuan perusahaan. Ruang lingkup audit ini
meliputi : 1. Perencanaan produksi 2. Pengendalian kualitas (quality
control) 3. Produktivitas dan efisiensi. 4. Metode dan standar kerja. 5.
Pemeliharaan peralatan 6. Organisasi manajemen produksi dan operasi. 7.
Plant dan layout 3. Audit manajemen pada fungsi sumber daya manusia
Audit manajemen pada fungsi ini bertujuan untuk menilai apakah kebutuhan
SDM perusahaan sudah terpenuhi dengan cara yang hemat, efisien, dan
efektif. Ruang lingkup pada audit ini mencakup keseluruhan dari proses
SDM yang meliputi: 1. Perencanaan tenaga kerja 2. Penerimaan
(rekrutment) karyawan 3. Seleksi 4. Orientasi dan penempatan 5.
Pelatihan dan pengembangan 6. Penilaian kerja 7. Pengembangan karir 8.
Sistem imbalan dan kompensasi 9. Perlindungan karyawan 10. Hubungan
karyawan 11. Pemutusan hubungan kerja (PHK) Ø Audit Manajemen Pada
fungsi Sistem Informasi Audit manajemen pada fungsi system informasi
menekankan pada penilaian terhadap keandalan system informasi yang
dimiliki perusahaan untuk menghasilkan berbagai informasi yang
diperlukan secara akurat dan tepat waktu. Sistem informasi mencerminkan
system pengendalian yang diterapkan perusahaan. Oleh karena itu,
keandalan system suatu system informasi berhubungan erat dengan
keandalan system pengendalian yang diterapkan perusahaan. Untuk menilai
keandalan system informasi ini dapat dilihat apakah tujuan pengendalian
di dalam perusahaan telah tercapai atau tidak. Dengan berkembangnya
teknologi saat ini, sebagian besar audit manajemen pada fungsi ini
diarahkan untuk audit system informasi yang berbasis computer (EDP).
Ruang lingkup audit ini meliputi : 1. Dukungan satuan pengolah data. 2.
Perencanaan pengolahan data 3. Organisasi pengolahan data 4.
Pengendalian pengolahan data 5. Audit Manajemen lingkungan Ø Ruang
lingkup audit sistem informasi personalia Pada umumnya yang dilaksanakan
dalam suatu perusahaan mengenai tugas-tugas personalia ada tiga yaitu:
1. Procuring(mendapatkan karyawan) a. memperoleh tenaga kerja b. membuat
anggaran tenaga kerja c. menarik tenaga kerja d. membuat
JOBhttp://cdncache-a.akamaihd.net/items/it/img/arrow-10x10.png analysis,
job description, dan job specification e. menetapkan dan menghubungi
sumber-sumber tenaga kerja f. mengadakan seleksi terhadap calon tenaga
kerja Ø Developing(mengembangkan karyawan) a. memajukan atau
mengembangkan tenaga kerja b. melatih dan mendidik tenaga kerja c.
mempromiosikan dan memindahkan tenaga kerja d. mengadakan penilaian
kecakapan tenaga kerja Ø Mantaining (mempertahankan karywawan) a.
memanfaatkan tenaga kerja b. memberhentikan tenaga kerja c. memensiunkan
tenaga kerja d. memberi kompensasi e. mengurus kesejagteraan pegawai
termasuk pembayaran upah, perumahan, rekreasi, pengobatan Audit secara
logis dimulai dengan mereview kerja departemen sumberdaya. Untuk
memeriksa hanya beberapa aspek system manajemen personalia, auditor bisa
mengabaikan topik-topik lain. Tim audit hendaknya : 1.
Mengidentifikasikan siapa yang bertanggung jawab atas setiap kegiatan 2.
Menentukan sasaran-sasaran yang akan dicapai oleh setiap kegiatan 3.
Mereview berbagai kebijaksanaan dan prosedur yang digunakan untuk
mencapai sasaran-sasaran tersebut. 4. Menentukan besarnya sample
catatan-catatan dalam system informasi personalia untuk mempelajari
apakah kebijaksanaan dan prosedur diikuti secara besar 5. Menyiapkan
laporan audit 6. Mengembangkan rencana tindakan koreksi terhadap
kesalahan-kesalahan dalam sasaran, kebijaksanaan dan prosedur. 7.
Melaksanakan tindak lanjut untuk memastikan apakah masalah-masalah
temuan audit telah dipecahkan. B. Langkah-langkah untuk melakukan Audit
Teknologi Sistem Informasi Ø Apakah kebijakan keamanan (security policy)
memadai dan efektif ? a. Jika data dipegang oleh vendor, periksa
laporan ttg kebijakan dan prosedural yg terikini dr external auditor b.
Jika sistem dibeli dari vendor, periksa kestabilan finansial c.
Memeriksa persetujuan lisen (license agreement) Ø Kontrol keamanan fisik
a. Periksa apakah keamanan fisik perangkat keras dan penyimpanan data
memadai b. Periksa apakah backup administrator keamanan sudah memadai
(trained,tested) c. Periksa apakah rencana kelanjutan bisnis memadai dan
efektif d. Periksa apakah asuransi perangkat-keras, OS, aplikasi, dan
data memadai Ø Kontrol keamanan logikal a. Periksa apakah password
memadai dan perubahannya dilakukan reguler b. Apakah administrator
keamanan memprint akses kontrol setiap user c. Memeriksa dan
mendokumentasikan parameter keamanan default d. Menguji fungsionalitas
sistem keamanan (password, suspend userID, etc) e. Memeriksa apakah
password file / database disimpan dalam bentuk tersandi dan tidak dapat
dibuka oleh pengguna umum f. Memeriksa apakah data sensitif tersandi
dalam setiap phase dalam prosesnya g. Memeriksa apakah prosedur
memeriksa dan menganalisa log memadai h. Memeriksa apakah akses kontrol
remote (dari tempat yang lain) memadai: (VPN, i. CryptoCard, SecureID,
etc) - Menguji Kontrol Operasi a. Memeriksa apakah tugas dan job
description memadai dalam semua tugas dalam operasi tsb. b. Memeriksa
apakah ada problem yang signifikan c. Memeriksa apakah control yang
menjamin fungsionalitas sistem informasi telah memadai PENGENDALIAN SIA
Sistem Informasi Akuntansi (SIA) adalah sebuah sistem informasi yang
menangani segala sesuatu yang berkenaan dengan Akuntansi. Akuntansi
sendiri sebenarnya adalah sebuah sistem informasi. Fungsi penting yang
dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain : · Mengumpulkan dan
menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi. · Memproses data menjadi
into informasi yang dapat digunakan dalam proses pengambilan keputusan.
· Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi. 1. Penilaian
Resiko Organisasi harus sadar akan dan berurusan dengan risiko yang
dihadapinya. Organisasi harus menempatkan tujuan, yang terintegrasi
dengan penjualan, produksi, pemasaran, keuangan, dan kegiatan lainnya,
agar organisasi beroperasi secara harmonis. Organisasi juga harus
membuat mekanisme unuk mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola
risiko yang terkait.. Semua organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh
resiko antara lain perubahan tuntutan pelanggan, ancaman persaingan,
perubahan peraturan, perubahan factor ekonomi seperti perubahan suku
bunga, dan pelanggaran karyawan terhadap prosedur perusahaan. Setelah
resiko dapat diidentifikasi, maka dapat dilakukan analisis untuk
memperkirakan besarnya pengaruh dari resiko tersbut serta tingkat
kemungkinan terjadinya, dan menentukan tindakan-tindakan untuk
meminimumkannya. 2. pengertian dan luang linkup pengendalian ancaman
ancaman terhadap SIA Sistem informasi akuntansi adalah sekumpulan
sumberdaya yang diatur untuk mengubah data transaksi keuangan menjadi
informasi keuangan (akuntansi). Produktivitas perusahaan dapat
ditingkatkan dengan sistem informasi akuntansi yang baik. Ruang lingkup
SIA: Ruang lingkup Implementasi aplikasi Sikompak pada Bagian
Akuntansi/Pembukuan meliputi pencatatan dan pengolahan data atas
transaksi keuangan yang meliputi penjurnalan, posting hingga
menghasilkan laporan keuangan perusahaan (General Ledger System). Ruang
lingkup Sistem Informasi Aktiva Tetap dan Persediaan terdiri dari mutasi
penambahan dan pengurangan pada aktiva tetap dan persediaan serta
perhitungan penyusutan dan nilai buku aktiva tetap. Ruang Lingkup
implementasi Billing System yang telah terkomputerisasi terdiri dari
beberapa sub-sistem antara lain sub-sistem penyambungan baru, sub-sistem
administrasi rekening, sub-sistem pelayanan pelanggan (customer
service) dan sub-sistem penagihan dan penerimaan kas. 3. Langkah
Pengendalian SIA Terdiri dari struktur organisasi dan prosedur-prosedur
serta catatan-catatan yang berkaitan dengan pengamanan aktiva dan dapat
dipercayanya catatan financial, dan konsekuensinya, organisassi,
prosedur,dan catatan-cataan itu disusun untuk memberikan jaminan yang
cukup dalam arti : Transaks-transasidilkasanakan sesuai dengan
pengesahan (otorisasi) manajemen yang umum maupun yang khusus.
Transaksi-transaksi dicatat untuk (1) memungkinkan penyusunan laporan
keuangan yang sesuai dengan prinsip auntansiyang umunya diterima atau
kriteria-kriteria lain yang perlu untuk laporan-laporan tersebut dan (2)
menunjukkan pertanggungjawaban atas aktiva. · Access(penggunaan) aktiva
hanya diperbolehkan bilasesuai dengan otorisasi manajemen ·
Tanggung-jawab atas aktiva (menurut catatan) dibandingkan dengan aktiva
yang ada setiap waktu tertentu dan diambil tindakan yang perlu bila ada
perbedaan-perbedaan. Prosedur pengendalian diterapkan untuk memberikan
jaminan yang wajar bahwa sasaran bisnis akan tercapai, termasuk
penggelapan. Diantara prosedur-prosedur itu adalah: a) Pegawai yang
kompeten, perputaran tugas, dan cuti wajib. b) Pemisahan tanggung jawab
untuk operasi yang berkaitan. c) Pemisahan operasi, pengamanan aktiva,
dan akuntansi. d) Prosedur pembuktian dan pengamanan. e) Pemantauan 4.
Dasar Sistem Akuntansi Sistem akuntansi (accounting system) adalah
metode dan prosedur untuk mengupulkan, mengklasifikasikan,
mengikhtisarkan, dan melaporkan informasi operasi dan keuangan sebuah
perusahaan. Sistem akuntansi berkembang melalui tiga langkah ketika
perusahaan dan mengalami perubahan. Langkah pertama, analisis (analysis)
terdiri dari 1) identifikasi kebutuhan dari pihak-pihak yang
membutuhkan laporan keuangan 2) penentuan bagaimana system akan
menyajikan informasi tersebut. Langkah kedua, sistem akuntansi didesain
(desaigned) sehingga mampu memenuhi kebutuhan para pengguna. Pada
langkah terakhir, system akuntansi diterapkan (implemented) dan
digunakan. Pengendalian internal dan metode pengolahan data merupakan
hal yang mendasar dalam sistem akuntansi. Pengendalian internal
(internal control) adalah kebijakan dan prosedur yang melindungi aktiva
perusahaan dari kesalahan penggunaan, memastikan bahwa informasi usaha
yang disajikan akurat dan meyakinkan bahwa hukum serta peraturan telah
diikuti. 2) Pengendalian Internal Tujuan pengendalian internal adalah
memberikan jaminan yang wajar bahwa: a) Aktiva dilindungi dan digunakan
untuk pencapaian tujuan usaha. b) Informasi bisnis akurat. c) Karyawan
mematuhi peraturan dan ketentuan. Pengendalian internal dapat melindungi
aktiva dari pencurian, penggelapan, atau penempatan aktiva pada lokasi
yang tidak tepat. Salah satu pelanggaran serius terhadap pengendalian
internal adalah penggelapan oleh karyawan Unsur-unsur pengendalian
internal (elements of internal control) adalah: a.Lingkungan
pengendalian Lingkungan pengendalian suatu perusahaan mencakup seluruh
sikap manajemen dan karyawan mengenai pentingnya pengendalian yang
faktornya antara lain dipengaruhi oleh falsafah dan gaya operasi
manajemen. Selain itu, struktur organisasi usaha yang merupakan kerangka
dasar untuk perencanaan dan pengendalian operasi juga mempengaruhi
lingkungan pengendalian. Kebijakan personalia meliputi perekrutan,
pelatihan, evaluasi, penetapan gaji, dan promosi karyawan juga
mempengaruhi lingkungan pengendalian. b.Penilaian resiko Semua
organisasi menghadapi resiko. Contoh-contoh resiko antara lain perubahan
tuntutan pelanggan, ancaman persaingan, perubahan peraturan, perubahan
factor ekonomi seperti perubahan suku bunga, dan pelanggaran karyawan
terhadap prosedur perusahaan. Setelah resiko dapat diidentifikasi, maka
dapat dilakukan analisis untuk memperkirakan besarnya pengaruh dari
resiko tersbut serta tingkat kemungkinan terjadinya, dan menentukan
tindakan-tindakan untuk meminimumkannya. c.Prosedur pengendalian
Prosedur pengendalian diterapkan untuk memberikan jaminan yang wajar
bahwa sasaran bisnis akan tercapai, termasuk penggelapan. Diantara
prosedur-prosedur itu adalah: Pegawai yang kompeten, perputaran tugas,
dan cuti wajib. Pemisahan tanggung jawab untuk operasi yang berkaitan.
Pemisahan operasi, pengamanan aktiva, dan akuntansi. Prosedur pembuktian
dan pengamanan. d.Pemantauan Pemantauan terhadap system pengendalian
internal akan mengidentifikasi dimana letak kelemahannya dan memperbaiki
efektivitas pengendalian tersebut. e.Informasi dan komunikasi Informasi
yang valid mengenai lingkungan pengendalian, penilaian resiko, prosedur
pengendalian, dan pemantauan diperlukan oleh manajemen untuk
mengarahkan operasi dan memastikan terpenuhinya tuntutan-tuntutan
pelaporan serta peraturan yang berlaku. sumber :
http://erick-way.blogspot.com/2013/01/langkah-langkah-untuk-melakukan-audit.html
http://encal.blogspot.com/2012/06/ruang-lingkup-audit-sistem-informasi.html
http://muhamadekafahrulrozi.blogspot.com/2013/11/pengendalian-dan-sia-sistem-informasi.html
http://wijiraharjo.wordpress.com/2007/12/10/sistem-akuntansi-dan-pengendalian-internal/
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Make Money at : http://bit.ly/copy_win
Tidak ada komentar:
Posting Komentar